“Dari sini diharapkan, akan muncul dan lahir penulis-penulis dari berbagai penjuru nusantara yang dibarengi dengan karya-karya yang dibukukan dan diterbitkan Perpusnas Press,” jelasnya.
Ini juga, kata Edi, untuk terus mendorong tradisi dan iklim kepenulisan di daerah serta mewujudkan masyarakat yang literat. Ia menyebut, literasi tidak sebatas membaca, tetapi terus kepada proses berpikir dan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.
“Nah di ILPN kali ini kita mengangkat kearifan lokal, local content sebagai pintu agar masyarakat makin literat,” urainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga memuji 15 esai yang terpilih, yang disebutnya menarik dan cukup variatif. Diantara 15 esai yang masuk, bercerita tentang bahasa, budaya, serta kuliner dari pelbagai perspektif.
Narasumber dalam workshop ini yakni Ketua GPMB Enrekang Dr Ilham Kadir, MA., akademisi UNIMEN Suherman S.Pd. M. Pd., dan pegiat literasi Darmadi, S.Sos. Workshop dipandu oleh Ketua IPI Enrekang, Irsan.
Para pemateri banyak memberi masukan kritis kepada penulis, bahkan secara detail pada setiap esai yang masuk. Para peserta mengikuti materi dengan antusias hingga tuntas.
Adapun 15 penulis terseleksi yakni ;
– Devy Febrianti
– Erni Purnamasari
– Ilham MR
– Karmila
– M. Haris Syah
– Muh. Asbar
– Muh. Syahril Asgar
– Muh. Arqam
– Muh. Miftah Farid Wajdi
– Muhammad Aidil
– Murdiansyah
– Musdin Musakkir
– Nur Asqila
– Rusni
– Yulandari
Penulis | : Ibrahim |
Editor | : Harris |
Sumber | : - |
Halaman : 1 2