Garis Politik HMI; Politik Kanan, Politik Tengah dan Politik Kiri
Sampai hari ini, konsistensi kader/alumni HMI tak pernah padam dengan sejuta tantangan dan kompetisi, tetapi barisan HMI masih tetap pada garis dan Haluan independensi etiks yang artinya kemerdekaan insan menjadi dasar ia berpijak dalam politik gagasan maupun politik praktis.
Lihat pemikiran Macionis dan Gerber pada bukunya yang berjudul Sociology yang ditulis tahun 2004 bahwa, setiap Negara memiliki karakter spektrum arah haluan yang berbeda dari negara – negara lain, seperti kita lihat di Amerika, Inggris, RRC sebagaiman Canada, spektrum arah haluan partai politik ekstrim kiri ada berada di partai komunis, spektrum arah haluan partai politik ekstrim kanan ada di partai konservatif dan yang berada ditengah dinamakan partai politik berhaluan Liberal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Artinya setiap Negara memiliki karakteristik politiknya masing – masing, dalam Bahasa lain adalah culture politik berbeda – beda. Kemudian kita telisik perjalanan demokrasi di Indonesia, Jika kita melihat secara sosiologis partai politik di Indonesia, partai yang berada spektrum arah haluan kiri adalah partai yang dekat dengan paham Sosialisme (Seperti PSI Masa lalu, Partai Buru, Partai Pekerja Indonesia), di kanan ada paham Konservatisme yang langsung diterjemahkan sebagai partai yang berbasis agama (tetapi dalam beberapa literasi partai politik berbasis agama lebih condong ke paham Sosialis seperti PKS, PAN, PPP dan lain – lain), sedangkan yang berada di tengah adalah partai Konservatif yang diterjemahkan sebagai partai Nasionalis yang bisa saja arah kebijakannya condong ke kiri ataupun ke kanan serta kecenderungan menjadi partai tengah yang nasionalis (Golkar, PDIP, Gerindra, dll).
Sebenarnya, konsep spektrum partai politik yang condong ke-kanan bukanlah tentang keyakinan yang bersumber dari agama, tetapi ini adalah bentuk perlawanan dari paham Marxisme yang dikenal sebagai paham kiri dan diterapkan di partai politik, paham kanan beranggapan bahwa pemerintah sudah terlalu jauh mengintervensi pasar dan paham ini mempercayakan pasar untuk berjalan dengan sendirinya (Sumber: http://kisp-id.org/).
Dasar sosiologi politik inilah membuat alumni atau kader HMI harus memilih di berbagai pilihan – pilihan politik yang sesuai dengan selera dan kepentinganya tercapai dan yang paling utama tidak bertolak belakang dengan ajaran islam dan ideologi nasional bangsa Indonesia yakni Pancasila. Akhinya kader dan alumni tersebar dan terdistribusi di berbagai jalur kepemimpinan yakni kepentingan organisasi masyarakat, organisasi profesi, kapamimpinan birokrasi, pengusaha, partai politik, kepala daerah, wakil rakyat hingga Menteri dan Presiden.
Kelompok HMI adalah kelompok islam masa kini dan masa depan, memilih islam yang moderasi yakni punya pilihan islam yang rahmatan lil alamin, sebagaimana menjadi islam yang tradisional hingga islam yang modernis. Sebagaimana dalam melihat politik masa kini dan masa depan, Ia tak berada pada culture politik sectarian, tidak politik kaku dan tidak anti terhadap politik tradisional yang di anggap populis.
Kelompok HMI hidup sejalan dengan perkembangan bangsa Indonesia, HMI tetap menjadi Gerakan islam politik tengah yang moderat dan tanpa mengdiskreditkan kelopok islam politik dan kelompok politik manapun, karena kelompok HMI di dorong menjadi kelopok islam terpelajar yang moderat dan selalu menjaga nilai – nilai islam yang terbuka dan tergugah dalam umat dan bangsa Indonesia.
Semoga 2022, genap HMI 75 tahun ini tetap menjadi kelompok terpelajar yang intelektual, HMI berada pada islam tengah yang selalu moderasi dalam keberagaman, Islam Indonesia adalah peradaban bangsa yang harus dijaga dan dirawat oleh kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) karena HMI hadir untuk INDONESIA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : Muliansyah |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2