DETIKINDONESIA.CO.ID, MABA – Masyarakat warga kampung Gimalaha Lolobata Kecamatan Wasile, Wasile Timur dan Wasile Tengah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utara (Malut), kemabli gelar rapat menanggapi kisruh sengketa lahan yang melibatkan oknum polisi polres Haltim Polda Maluku Utara.
Melalui rapat seluruh masyarakat warga kampung Gimalaha Lolobata yang berlangsung mulai 21.00. malam Wit. Di kantor Desa Lolobata Kecamatan Wasile Tengah Kabupaten Halmahera Timur. Jumat (2/9/2022).
Oknum anggota polisi (SL) Polres Haltim Polda Malut. Dengan diam-diam melakukan manipulasi sejarah (Modus) memicu reaksi keras Gimalaha Lolobata dengan struktur kekuasaan Adat Seatoran sebagai perpanjangan tangan Sangaji Maba dan Sultanan Tidore, oknum SL dengan licah mempromosikan dirinya sebagai turunan anak cucu asli dari suku Tugutil hingga didapuk sebagai Ketua Suku lebih parah lagi pengakuan sepihak (SL) bahwa kegiatannya direstui oleh Kapolada Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengakuan (Modus) SL pun di tanggapi banyak pihak, terutama Tokoh Gimalaha Lolobata sebagai representasi dari Kesultanan Tidore.
Adam Abdurrahman Bin Hi Tabarah, mantan Kades Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur dan juga salah satu Tokoh Gimalaha Lolobata menangapi dalam rapat yang melibatkan masyarakat adat Gimalaha Lolobata, oknum polisi (SL) sudah melakukan pembohong publik terkait pengakuan bahwa dirinya selaku putra asli tugutil, “Pembohongan Bublik,” ungkapnya.
Pembohong itu bermula saat perayaan HUT Bhayangkara ke- 76 tahun 2022 dimomen itu (SL) mewakili Polres Haltim dengan beberapa orang yang mengatasnamakan suku tugutil menghadiri undangan dari Polda Maluku Utara.
Padahal kata Adam sapaan akrabnya, “saya kenal betul orang-orang yang dibawah ke ternate oleh (SL) dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-76 Polda Malut kemarin, dan itu bukan orang asli tugutil melainkan orang Pante (kampung) yang sudah berdomisili di beberapa Desa Kecamatan Wasile, Wasile Timur dan Wasile Tengah.
Mantan Kades Tutuling Jaya itu, menjelaskan bahwa pembohong publik yang dilakukan (SL) anggota Polisi Polres Haltim, “hanya ingin mencuri perhatian di lingkup internal kepolisian Polda Malut,”
Pengakuan (Modus) SL itu pun sudah termakan oleh Kapolres Haltim hingga ke Polda Malut, kata Abdurahman Bin Hi.Tabarh saat di wawancara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Rizki |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya