DETIKINDONESIA.CO.ID, LUBUKLINGGAU – Terkait pemberitaan dibeberapa media online lokal maupun Nasional kurangnya perawatan destinasi Wisata Bukit Sulap hingga menyerupai bangunan terbengkalai yang ditumbuhi oleh semak belukar mendapat sorotan tajam dari pengamat lingkungan yang ada di Kota Lubuklinggau, Selasa (28/3/2023).
Dikatakan Efendi sapaan akrab Pengamat Lingkungan Kota Lubuklinggau ini, bahwa konsekuensi penarikan retribusi baik pengujung maupun retribusi lainnya wajib di iringi dengan perawatan tempat wisata itu, dalam kontek ini Destinasi Wisata Bukit Sulap, Jelasnya.
“Selain itu, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), menurut saya tempat wisata TNKS pada zona pemanfaatan yang dikelola oleh Pemkot Lubuklinggau di kerjakan tidak terkonsep dengan benar, atau bisa dikatakan proyek yang terkesan asal jadi”, Ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan tidak terawat nya tempat wisata ini bisa dikatakan proyek wisata untuk mendukung Ayo Ngelong Kelinggau bisa dikatakan gagal, menurut hemat saya yang lama menjadi aktivis lingkungan apa yang di kerjakan Pemkot Lubuklinggau membangun tempat wisata yang tidak terarah dan menghabiskan anggaran Ratusan Miliar adalah kecerobohan dalam perencanaan dan penataan tempat wisata, Tambahnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya