Ayo Ke Papua Barat Daya, Ada Destinasi Menarik di Pulau Bantanta Raja Ampat

Rabu, 14 Juni 2023 - 07:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keindahan Pasir Timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di Kawasan Raja Ampat, (detikindonesia.co.id)

Keindahan Pasir Timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di Kawasan Raja Ampat, (detikindonesia.co.id)

DETIKINDONESIA.CO.ID, PAPUA BARAT  –  Wisata Papua Barat Daya di Raja Ampat memiliki banyak pilihan lokasi untuk dikunjungi, Kawasan wisata Papua Barat Raja Ampat memiliki empat pulau besar seperti Pulau Misool, Pulau Waigeo, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri,

detikindonesia akan mengulas keindahan wisata Wisata Papua Barat Daya di Pulau Batanta, Pulau Batanta Raja Ampat memiliki objek menarik dari sisi sejarah, Selain itu Pulau Batanta memiliki keindahan dari pohon mangrove yang telah berusia ratusan tahun, air terjun Warinka Bom, situs sejarah bawah laut berupa puing pesawat tempur era Perang Dunia Kedua, dan 90 spesies anggrek liar.

1. Spot Menyelam

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada perairan dangkal di Pulau Batanta yang bisa jadi tempat untuk menyelam atau snorkeling, Di kedalaman 4 meter tersebut, menyuguhkan terumbu karang dan jenis-jenis ikan warna-warni, maupun biota laut seperti aneka lobsterTak hanya itu, di beberapa spot menyelam bisa dijumpai peninggalan Perang Dunia II seperti bangkai-bangkai pesawat tempur asing yang tenggelam. Tak cukup sampai di situ, jika beruntung, bisa bersua keluarga Ikan Pari Manta.

2. Budidaya Mutiara

Pulau Batanta dihuni 300 penduduk dari Suku Maradan Weser dan Yarweser yang bermukim di Wayman, Yenanas dan Wilebet, Di beberapa titik perairan yang menjorok satu kilometer dari bibir pantai dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya kerang mutiara.

Baca Juga :  Luncurkan Program 100 Juta Per RT, Bupati Freddy: Kami Titip Untuk Kepentingan Masyarakat!

3. Kawasan Hutan Mangrove

Pulau Batanta juga menjadi bagian ekosistem rawa mangrove seluas 3 hektare, yang juga terdapat puluhan puluhan batang pohon sangat besar yang diperkirakan berusia ratusan tahun, Akar-akarnya berukuran sangat besar berdiameter 20-30 sentimeter dan keluar dari batang pohon, mencengkeram permukaan lahan lumpur basah, Saking besarnya, lengkungan akar bahkan bisa dilewati oleh manusia dewasa, Pemandangan seperti ini sangat jarang ditemui pada ekosistem hutan mangrove sejenis di tanah air.

Di tengah pulau juga terdapat air terjun setinggi 10 meter yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan, Yakni Air Terjun Warinka Bom atau dalam bahasa setempat berarti air yang tak kunjung habis, Sumber air terjun berasal dari mata air di puncak tertinggi pulau, Namun untuk bisa menjangkau lokasi air terjun yang berada di tengah pulau perlu upaya, Wisatawan harus berjalan melewati hutan mangrove, melalui jembatan kayu sepanjang 100 meter.

Di tengah rindang pepohonan, wisatawan juga bisa menikmati suara alam seperti satwa yang bebas berkeliaran, Bahkan jika beruntung, bisa menemukan burung ikon Papua, cenderawasih dan satwa lainnya, Kemudian untuk menuju air terjun, wisawatan harus berpegangan pada akar pohon dan tali tambang merayapi tepian tebing atau menyusuri tepi sungai kecil, Jadi menghabiskan satu jam berjalan kaki, kita akan sampai di air terjun.

Baca Juga :  Bupati Freddy Thie: Selamat Datang Bapak Wakpolda di Kota Senja Kaiman

4. Koleksi Anggrek

Pada Bulan Maret 2022, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berkolaborasi dengan sejawat mereka dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat menemukan 90 koleksi anggek di Pulau Batanta, BRIN-BBKSDA Papua Barat menemukan anggrek Dendrobium cuneatum yang sebelumnya hanya ditemukan di region Sulawesi dan Maluku saja.

Ada juga temuan anggrek akar Taeniophyllum torricellense yang sebelumnya hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu Pulau San Cristobal di Kepulauan Solomon dan Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, Lainnya, ada juga anggrek epifit Dendrobium incumbens yang sebelumnya hanya tercatat berasal dari dua titik lokasi di Papua Nugini, yaitu Distrik Sepik dan Morobe, Selain anggrek, ada juga tanaman lain yang dimanfaatkan oleh masyarakat adat untuk pengobatan, kerajianan. pakaian, hingga material membuat perahu.

Seperti tanaman wil-gelfun (Coscinium fenestratum) yang banyak tumbuh liar di hutan sebagai obat tradisional herbal untuk penyakit malaria, sakit mata, gangguan pencernaan, serta badan letih, Ada juga teliih (Terminalia catappa) yang banyak tumbuh liar di pesisir yang digunakan untuk mengobati luka terbuka, gangguan pencernaan, hingga diare.

Terutama di perencanaan budget karena kawasan Raja Ampat membutuhkan beberapa transportasi untuk mencapainya.

1. Buat Perencanaan Budget

Mengetahui estimasi biaya yang dikeluarkan saat berlibur sangatlah penting, Terlebih ke Raja Ampat, harus menyewa kapal untuk berkeliling dari pulau ke pulau, Informasi perencanaan budget ke Raja Ampat, bisa dicek di artikel berikut ini.

Baca Juga :  Dirgahayu Republik Indonesia Ke-78 di Kaimana Papua Barat

2. Tak Perlu Bawa Barang Banyak

Tribunners, berlibur tak perlu membawa banyak barang, Yang utama adalah mempersiapkan barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan, Tips untuk menuju spot di Raja Ampat yang perlu mendaki, baiknya memakai sepatu, jangan memakai sandal, Selain itu, belilah persiapan untuk berwisata di area luar, seperti topi untuk menghalau panas, sunscreen.

3. Semakin Banyak Teman

Ke Raja Ampat jika bersama rombongan, bisa meminimalkan budget untuk menyewa kapal, Biaya akomodasi jadi lebih terjangkau daripada ditanggung sendiri.

4. Jangan Dadakan

Mempersiapkan liburan ke Raja Ampat, sebaiknya dilakukan jauh hari. Bisa dimulai 3 bulan sebelumnya, atau maksimal 1 bulan sebelumnya. Seperti memesan tiket pesawat di jauh hari bisa memungkinkan mendapat harga lebih murah. Jika menaiki Kapal Pelni, juga sebaiknya tidak mendadak untuk melakukan pemesanan agar kebagian.

5. Kapal Pelni Bisa Jadi Pilihan

Budget transportasi menggunakan pesawat dan Kapal Pelni tentu berbeda, Masing-masing memiliki kelebihan, jika menggunakan pesawat akan menghemat waktu, Kapal Pelni akan menghemat biaya, Atau jika ingin memakai keduanya, direkomendasikan berangkat ke Sorong menggunakan pesawat dan pulang menaiki Kapal Pelni.

 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : YULI A.H
Sumber : TRIBUNPAPUABARAT

Berita Terkait

Setelah Didukung Raja Atiati, Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik Konfrensi Pers Hari Ini Dengan Jargon SANTUN
Raja Ati-Ati Restu dan Dukung Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik Maju Pilkada Fakfak 2024
Ada Apa Ni?, Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak Belum Bisa Dimanfaatkan
Forum Adat Terima Samaun Dahlan Gandeng Donatus Nimbitkendik Maju Pilkada Fakfak 2024
KPU Fakfak Sosialisasikan PKPU 2/2024 Tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada
Kinerjanya Aneh-Aneh dan Asalan, Bawaslu Fakfak Dilaporkan Ke Bawaslu Pusat
Bupati Freddy Thie Ajak Kokohkan Persatuan di Acara Puncak HUT Ke 21 Kaimana
Penyerahan DPA Ke OPD Oleh PJ. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:30 WIB

Papua Bukan Tanah Kosong

Berita Terbaru

Nasional

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:08 WIB