Etika Kemakmuran

Sabtu, 29 Juli 2023 - 08:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yudi Latif 

Yudi Latif 

Oleh: Yudi Latif 

Saudaraku, apakah berbuat etis itu bisa membawa kemakmuran ekonomi? Baiklah kita tengok buku “The Ethical Leader: Why Doing the Right Thing Can Be the Key to Competitive Advantage”, Karya Morgen Witzel (2018).

Menurutnya, ada tendensi di kalangan para ahli ekonomi dan manajemen berhaluan positivistik, untuk berargumen bahwa ekonomi itu ilmu murni dan pasar itu bekerja di luar moralitas. Maka dari itu, pertimbangan etis dalam ranah ini dianggap tak berlaku. Di bawah pengaruh pandangan seperti itu, para pengusaha cenderung meniadakan etika dan perilaku etis dari model bisnis intinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pandangan demikian terbukti keliru. Pertama, tidak ada ilmu yang bebas nilai. Kedua, bisnis sebagai aktivitas sosial tak bisa lepas dari imperatif moral. Bahwa berbuat etis itu menciptakan rasa percaya (trust).

Baca Juga :  Biden, Putin dan Masa Depan Presidensi G20 di Indonesia

Trust menumbuhkan hubungan yang kuat; dan dari hubungan itu lahirlah nilai (tambah). Bila kita bisa membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan serta mampu menciptakan nilai (tambah) secara efektif dan efisien, tak pelak lagi akan menghasilkan profit.

Alhasil, profit adalah ganjaran finansial yang diperoleh sebagai bentuk penghargaan masyarakat (konsumen) atas layanan pemenuhan barang dan jasa yang dibutuhkan secara terpercaya. Keuntungan yang diperoleh dengan mengkhianati kepercayaan tak bisa bertahan lama.

Singkat kata, hidup etis dan bertindak etis itu bukanlah suatu kemewahan yang sia-sia; malahan bisa jadi sumber daya kunci yang powerful bagi pencapaian keunggulan kompetitif, yang dapat menumbuhkan kemakmuran secara lebih lestari.

Baca Juga :  INDONESIA CENTRISTS GOLD of The WORLD, HOW THE WORLD WORKS ???

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Yudi Latif 
Editor : Yuli A.H
Sumber :

Berita Terkait

Konflik Politik dan Resolusi
Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik
Politik di Spice Islands
Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua
Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat
Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 13:20 WIB

Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Berita Terbaru

Daerah

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Des 2024 - 12:54 WIB