Dinas Penanaman Modal Dan PTSP Halsel Gelar Fokus Group Discusscion

DETIKINDONESIA.CO.ID HALSEL – Dinas Penanaman Model Dan pelayanan terpadu satu pintu (DMPTSP) Kabupaten Halmahera Selatan, (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut). Mengelar Focus Grup Discussion (FGD) bersama sejumlah pelaku usaha.

Kegiatan FGD yang dilaksanakan pada kamis tanggal 23 November 2023  bertempat di gedung aula kantor Dinas ( DPMPTSP ) bersama peserta pelaku usaha dari berbagai sektor dan beberapa OPD di Halmahera Selatan, dalam rangka penyelesaian masalah dan hambatan yang di hadapi para pelaku usaha. Sabtu (25/11/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh narasumber Asisten III Bupati Halsel, Drs Haerudin A. Rahman M, Si. Sekertaris (DPMPTSP) Fadila Abbas ST, M, Si. Kabid Penanaman Modal Nurdin Muhammad S.Pd, M.Si.

Baca Juga :  Kurangnya Perhatian Pemda, Begini Kondisi Jalan Penghubung Enam Desa di Sulabesi Timur

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pembukaan acara oleh Sekertaris (DPMPTSP) Halsel, Fadila Abbas ST,M.Si’ menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bukti komitmen bersama untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang di alami oleh pelaku usaha yang ada di Halmahera Selatan,

dari Pemerintah Daerah mewakili (DPMPTSP) kami ucapkan banyak terima kasih kepada para pelaku usaha atas kontribusi dalam mencapai investasi pada tahun 2023 ini. Kata Fadila.

“Menurutnya,untuk target Nasional Rp1.400 triliun, sedangkan target Kabupaten Halmahera Selatan capai ,Rp.18,003, 285, 295,341,50,22,88, Triliun, di triwulan II mencapai 60% persen atau Rp.10, 830 Miliyar”.

Selang waktu disampaikan Kabid Kordinator Penanaman Modal Halsel, Nurdin Muhammad S.Pd. M.Si. bahwa dalam pertemuan kali ini terdapat 17 orang pelaku usaha yang di undang namun dihadiri sebanyak 12 orang dari berbagi sektor.

pelaku usaha tersebar di beberapa Kecamatan di Halmahera Selatan, terutama di pulau obi Desa Kawasi dan Laiwui agak jauh sehingga di fasilitas khusunya di pulau bacan dari jumlah undangan yang diberikan sebanyak 17 orang pelaku usaha tetapi yang hadir 12 orang. Kata Nurdin.

Di pulau obi masih berhalangan hadir karena jarak tempuh sangat jauh sehingga selesai kegiatan ini kami tindaklanjuti melalui kegiatan sosialisasi nanti.,

Sedangkan kegiatan yang kami laksanakan berdasarkan hasil identifikasi terdapat sejumlah pengusaha yang bermasalah sehingga secara bersama-sama mencari solusi penyelesaian masalah dan hambatan, dan kegiatan ini pun kami laksanakan dalam setahun sekali pertemuan. Ungkap Nurdin.