Indonesia Sebentar Lagi Punya Pabrik Tembaga Terbesar Dunia, Mari Intip Siapa Pemiliknya

Selasa, 6 Februari 2024 - 11:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kunjungan Wakil Menteri BUMN ke Smelter Freeport Gersik. (Dok: detikindonesia.co.id) CNBC Indonesia

Kunjungan Wakil Menteri BUMN ke Smelter Freeport Gersik. (Dok: detikindonesia.co.id) CNBC Indonesia

DETIKINDONESIA.CO.ID Jakarta, – Indonesia sebentar lagi akan memiliki pabrik atau fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga single line terbesar di Dunia yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik. Diperkirakan pabrik tembaga ini akan beroperasi pada Mei 2024 ini.

Sebagaimana diketahui, pabrik tembaga terbesar ini dimiliki oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Per Desember 2023 kemarin, progres pembangunan smelter tembaga itu sudah mencapai 90,6%.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan hingga Desember 2023 perusahaan berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 90%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sampai akhir tahun Desember 2023 Puji Tuhan, Alhamdulillah kita mencapai sesuai dengan target dalam S-Curve dengan pemerintah yaitu 90,6%, targetnya itu 90%, kita mencapai 90,6%, jadi melebihi dari targetnya,” ungkapnya kepada detikindonesia.co.id dalam program Mining Outlook 2024, dikutip Selasa (5/2/2024).

Baca Juga :  Indonesia Resmi Gabung BRICS, Ini Alasannya!

Selanjutnya, menurutnya perusahaan menargetkan konstruksi proyek smelter yang digadang sebagai smelter single line terbesar di dunia itu bisa rampung 100% pada Mei 2024 mendatang.

“Pada bulan Mei tahun ini rencananya bisa mencapai 100% completion. Four months to go, jadi kita sedang berusaha sekeras mungkin untuk bisa mencapai 100%,” tambahnya.

Kemudian, dibutuhkan waktu 6-10 minggu untuk smelter tembaga tersebut bisa mulai beroperasi. Pasalnya, ini dilakukan untuk menguji agar semua mesin dan peralatannya berfungsi dengan baik.

“Mulai melakukan start up engine on, ignition on, saat itu kira-kira perlu waktu antara 6-10 minggu memastikan seluruh smelter furnished-nya, semua oxygen plant-nya berfungsi dengan baik,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bertemu 38 Ketua DPD Golkar, Sinyal Merapat Ke Prabowo

Pada Agustus 2024, konsentrat tembaga baru mulai diproses di smelter tersebut.

“Kemudian, bagian elektronnya bisa berfungsi dengan baik baru mulai kita masukkan konsentrat tembaganya dan baru mulai produksinya tembaga di bulan Agustus 2024,” sebutnya.

Dengan begitu, Tony mengungkapkan perusahaan menargetkan produksi dengan kapasitas penuh bisa berjalan pada bulan Desember 2024.

“Tapi full capacity production-nya baru akan di Desember 2024. Kan begitu mulai produksi katoda tembaga itu harus ramp up, nggak bisa langsung full production,” tandasnya.

Kapasitas 1,7 juta ton per tahun

Smelter yang disebut sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini mampu mengolah konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun untuk menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.

Baca Juga :  Kunjungi Pulau Untung Jawa, Ketua DPD RI Jelaskan Sistem Bernegara Sesuai Rumusan Pendiri Bangsa

Selain itu, smelter juga bisa memproduksi emas hingga 50 ton per tahun dan 150-200 ton perak per tahun.

Smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Serapan tenaga kerja di smelter anyar tersebut sebanyak 150 ribu pekerja, yang mana sebanyak 98% merupakan tenaga kerja Indonesia, di antaranya pekerja lokal sebesar 50%.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Yuli
Sumber : CNBC Indonesia

Berita Terkait

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029
Bertemu Jajaran Bappebti, Bamsoet Apresiasi Beroperasinya Bursa Kripto Indonesia 
Bahlil Optimis Golkar Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024
KPK Harapkan Dewas Terpilih Sosok yang Berintegritas
Mardiono Beri Sinyal Maju Sebagai Ketua Umum PPP
Jokowi Hadiri Kampanye Terbuka Paslon Luthfi-Yasin di Purwokerto
Ketua DPD RI Siap Bentuk Pansus Judi Online
Kemampuan dan Dedikasi Mr. Darmono Memang Layak Pimpin PLN Persero

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:30 WIB

Papua Bukan Tanah Kosong

Berita Terbaru

Nasional

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:08 WIB