DETIKINDONESIA.CO.ID, BINJAI – Kordinator Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F.SPTI – K.SPSI) Kecamatan Hamparan Perak, mendesak aparat kepolisian Polres Binjai segera menangkap terduga aktor intelektual dan pelaku penganiayaan sejumlah anggota PUK F.SPTI – K.SPSI Tandem Hulu ll, pada Sabtu (16/3) lalu.
Hendro menjelaskan, akibat peristiwa yang terjadi di jalan Tanjung Pura KM 30,5 tepatnya di Desa Tandem Hulu ll Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.
“Sejumlah 2 anggota Pimpinan Unit Kerja (PUK) F.SPTI – K.SPSI Desa Tandem Hulu ll mengalami luka dibagian mata dan salah satu anggota mengalami sakit dibagian punggung belakang,” ujarnya, Jum’at (22/3/2024) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia pun menjelaskan, dari dulu yang bekerja bongkar muat diwilayah Tandem Hulu ll ini F. SPTI, namun berjalanya waktu ada sekelompok orang mengatasnamakan serikat pekerja FTI diduga ingin memaksa masuk.
“Kami minta polisi segera menangkap terduga aktor intelektual dan pelaku penganiayaan inisial Suh, Har, beserta Ag dkk, yang mengakibatkan sejumlah anggota PUK terluka,” tegas Hendro, dan sejumlah anggota PUK Tandem Hulu ll.
Pada kesempatan itu, Angga Nugraha (45) anggota PUK Tandem Hulu ll menyampaikan, saat itu kami sedang istirahat pinggiran ruko. Lalu Ia pun melihat Har, Ag dan kawan-kawan berkisar puluhan orang datang dengan menaiki mobil pick up dan sepeda motor menghampiri teman kami.
“Har dan Ag dkk, mendatangi salah satu teman kami, disitu sempat terjadi perdebatan, lalu mereka tiba-tiba ngeroyok. Saat itu aku dipukul lalu tersungkur, kepala serta badan di pijak-pijak sama meraka,” ucap Angga, yang masih dalam keadaan luka diperban, sembari mangatakan pada peristiwa itu, sejumlah orang dari meraka membawa senjata tajam.
“Usai kejadian tersebut, bersama kawan langsung menujuh klinik. Pihak kilinik bilang bagian pembuluh mata pecah, maka mata masih terlihat merah, dan kepala masih terasa sakit,” ujar korban, Angga kepada wartawan.
Ditempat yang sama, Ristiono (36) anggota PUK Tadem Hulu ll yang diduga menjadi korban penganiayaan mengungkapkan, saat itu dirinya sempat angkat dan dibanting oleh terduga pelaku inisial Har.
“Dari peristiwa keributan itu, saya diangkat dan dibanting oleh Har, ke lantai, hingga sekarang punggung dan pinggang belakang masih terasa sakit,” ujarnya.
Akibat aksi brutal itu kedua anggota PUK Tandem Hulu ll, Angga Nugraha melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Binjai dengan Nomor LP/B/150 /lll/2024/SPKT/ Polres Binjai/Polda Sumatera Utara tangga 16 Maret 2024, pukul 19.38 WIB.
Dan pelapor, Ristiono dengan Nomor: LP/B/ 151 / lll/2024/SPKT/ Polres Binjai/Polda Sumatera Utara tangga 16 Maret 2024, pukul 19.38 WIB
Mereka pun berharap pihak kepolisian Polres Binjai tegak lurus dan jangan takut menindak pelaku kejahatan. Kami minta polisi bisa segera menangkap pelaku atas peristiwa, Sabtu 16 Maret 2024 sekira pukul 14.30 lalu,
Terpisah Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander
Panelewan melalui Kasat Reskrm AKP Zuhatta Mahidi saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan sudah 2 ada pelaku yang kita amankan.
“Ada dua pelaku yang diamankan,” kata Zuhatta, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut terkait waktu penangkapan dan nama kedua tersangka tersebut, Sabtu (23/3) siang.
Saat ditayai wartawan kembali terkait dua pelaku yang diamankan Polres Binjai tersebut atas pihak Laporan Nomor LP/B/151/lll/2024/SPKT/ Polres Binjai/Polda Sumatera Utara.
Atau Laporan atau Nomor LP/B/150/lll/2024/SPKT/ Polres Binjai/Polda Sumatera Utara. AKP Zuhatta Mahi, memilih bungkam meski beberapa kali dikirimkan pesan konfirmasi WahtsApp maupun via telepon selulernya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Teguh |
Editor | : Teguh |
Sumber | : |