Dana Bantuan PIP di SDN 056010 Cempa Hilang dari Rekening, Wali murid Gruduk Sekolah

Jumat, 29 Maret 2024 - 23:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Puluhan orangtua murid menggruduk SDN 056010 Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (29/3/2024).

Kadatangan puluhan orangtua murid ini, menuntut hak anak-anak mereka sebagai penerima dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).

Pasalnya, hingga sampai saat ini, dana bantuan PIP yang digodok oleh Kementrian Pendidikan ini, tak sampai ke tangan masing-masing murid yang berhak menerimanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan parahnya uang tersebut, hilang atau telah dicairkan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab dari rekening yang dimiliki masing-masing murid.

“Kami mempertanyakan kenapa dana PIP itu tidak bisa cair. Kami tidak ada menuduh siapa pun, kenapa dana itu tidak ada,” ujar Rindi salahseorang wali murid saat diwawancarai wartawan.

Atas kejadian ini, orangtua murid sempat disuruh atau diarahkan oleh pihak sekolah, untuk mempertanyakan soal dana bantuan ini ke Bank BRI Unit Hinai.

“Kami disuruh ke Bank BRI Unit Hinai. Pertama kata pihak bank, uang itu udah diambil pihak sekolah, kemudian kami pertanyakan lagi untuk kedua kalinya. Kata pihak bank diambil pihak bansos,” ujar Lila orangtua murid lainnya.

Lanjut Lila, yang ngatakan hal tersebut ialah seorang teller Bank BRI Unit Hinai tersebut.

Baca Juga :  Genjot Sektor Kelautan dan Perikanan, Ini Hasil Pertemuan Bupati Freddy Thie dan Dirjen Perikanan Tangkap, KKP

“Saya gak tau namanya, tapi saya ingat orangnya,” ujar Lila.

Karena merasa bingung, puluhan orangtua murid ini pun, kembali mempertanyakan lagi ke pihak sekolah terkait dana bantuan itu.

“Tapi ibu kepala sekolah mengelak, dia gak mau soal itu soal bantuan ini, bantuan ini dia gak tau apa-apa katanya,” ujar Rindi.

“Jadi, ibu kepala sekolah ada mengeluarkan surat dan ada tanda tangannya. Gak mungkin sekolah gak tau, kalau ada tanda tangan ibu kepala sekolah,” sambungnya.

Kemudian Rindi menambahkan, alhasil orangtua murid mendatangani sekolah ramai-ramai, beberapa waktu yang lalu.

“Dia (kepala sekolah) kembali mengatakan jika dana bantuan ditarik pihak Pak Djohar, karena dia tidak duduk. Memang kami tau, PIP ini tidak ada hubungannya dengan Pak Djohar. Malah tim Pak Djohar sudah menelepon kami, bahwasanya bantuan itu sudah keluar sejak bulan Januari 2024 kemarin,” ujar Rindi.

Sedangkan itu, para orangtua murid mengaku untuk kelengkapan berkas penerima dana bantuan PIP, masing-masing orangtua telah menyerahkan kepada pihak sekolah pada bulan Februari 2024 lalu.

“Kami dimintai berkas bulan Februari 2024 kemarin. Dibagi buku banknya tanggal 8 Maret 2024. Namun dari hasil print outnya rekening korannya, uang bantuan PIP sudah ditarik atau dicairkan oleh orang yang kami sendiri tidak tau siapa orangnya pada tanggal 7 Maret 2024 sekitar pukul 23.59 WIB,” ujar Rindi.

Baca Juga :  Inspektorat Halsel Sukses Laksanakan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Elektronik

Yang mencurigakan lagi, waktu atau pukul penarikan dana bantuan PIP dilakukan dijam yang sama yaitu pukul 23.59 WIB.

“Jadi bukan punya anak saya aja yang ditarik atau dicairkan pada jam tersebut. Dana bantuan PIP murid yang lainnya juga ditarik atau dicairkan dijam yang sama,” ujar Rindi.

Adapun nominal dana bantuan PIP ini bervariasi. Jika kelas I SD, permuridnya mendapat Rp 225 ribu. Kemudian jika kelas II-VI, permuridnya mendapat Rp 450 ribu.

“Harapan kami kepada kepala sekolah, agar turun tangan atau mempertanggungjawabkannya, jangan kami yang suruh kesana-kemari. Siapa pun yang mengambil, tolong dituntaskan. Jangan menuduh kesana-kemari. Orang Bank BRI tidak mau mengasih tau siapa yang mengambil uang itu,” ujar Rindi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 056010 Cempa, Marianti mengatakan, persoalan ini sudah dilaporkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

Ia merinci, jika murid yang berhak menerima dana bantuan PIP di SDN 056010 hanya berjumlah 32 orang. Di mana 8 murid diantaranya sudah menerima dana bantuan tersebut.

Baca Juga :  Tipu Warga Langkat Dengan Gandakan Uang Menjadi Miliaran Rupiah, Dua Pria Asal Batu Bara Diamankan Polisi

“Persoalan ini sudah kami sampaikan ke dinas. Dan pada saat itu kami bertemu dengan kabid, dan pihak bank,” ujar Marianti.

Namun Marianti menuding, pada saat itu pihak bank juga tidak tuntas menjelaskan duduk perkara persoalan ini.

“Karena bank juga tidak tuntas membicarakannya. Tolong lah buk, kenapa bisa ditarik sistem, di mana letak salahnya,” ujar Marianti menirukan pembicaraannya dengan pihak bank.

Gitu pun, Marianti menambahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan orangtua murid yang belum menerima dana bantuan PIP, untuk membuat surat keberatan yang ditujukan ke Bank BRI Unit Hinai.

“Karena berkas sudah kami masuki semua, kenapa cuma 8 murid yang diaktifkan (cair dana bantuan PIP), kenapa yang lain enggak diaktifkan. Yang mengaktifkan bukan kami pihak sekolah, yang mengaktifkan itu bank. Kami hanya sebagai jembatan atau penghubung untuk kalian mendapatkan duit,” ujar Marianti.

Diketahui, polemik di SDN 056010 Cempa tak habis-habisnya. Wartawan juga pernah memberitakan sekolah dasar ini, terkait dugaan guru siluman yang lulus PPPK, yang saat ini tengah mengajar disekolah tersebut.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Teguh
Sumber :

Berita Terkait

Cerita Nia dan Bambang, Petani Binaan Harita Nickel yang Sukses Jadi Pemasok Bahan Pangan
Langgar Edaran Mendagri, Kades  Dowora Eli Saleh Nekat Bagikan BLT Jelang Pilkada 2024
Kampanye Akbar Paslon Berkat, Freddy Thie Paparkan 3 Program Unggulan Untuk Kaimana 5 Tahun Kedepan
Sekertaris Dinas Kesehatan Halsel, Diduga Terlibat Politik Praktis
Ribuan Warga Padati Kampanye Akbar Freddy Thie-Somat Puarada
Debat Kedua Husain-Asrul Berkomitmen  Tol Laut Harus di Nikmati 10 Kabupaten/Kota 
Debat Kedua Dampak Pertambangan, MK-BISA Skak Sherly soal Jabatan Komisaris Tambang
Pemkot Tidore Gelar Rakor Percepatan Puskesmas Menjadi BLUD

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:30 WIB

Papua Bukan Tanah Kosong

Berita Terbaru

Nasional

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:08 WIB