DETIKINDONESIA.CO.ID, SOLO – Badan Musyawarah (Bamus) Betawi diterima oleh Adipati Mangkunegara ke-10, Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dikediamannya, Pura Mangkunegara, Surakarta, Solo, Sabtu (12/5/2024) pagi.
Pada pertemuan tersebut Gusti Bhre panggilan akrab Adipati Mangkunegara ke-10 itu menceritakan terkait sejarah kepemimpinan dan berdirinya Pura Mangkunegara hingga di pimpin oleh dirinya.
Serupa dengan Pura Mangkunegara, Ketua Umum Bamus Betawi, Muhammad Rifki yang akrab disapa Eki Pitung turut menceritakan sejarah berdirinya Bamus Betawi yang merupakan suatu organisasi masyarakat hingga menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan pelestarian budaya di Jakarta untuk semua jenis kebudayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Eki Pitung juga menjelaskan terkait UU DKJ Nomor 2 Tahun 2024 Pasal 31 tentang Pelestarian Budaya kepada Adipati Bhre, dan mengajaknya untuk saling sinergi dalam pelestarian budaya lokal baik di Surakarta maupun di Jakarta yang telah menjadi kota global dan pusat perekonomian dunia.
“Kita tau bahwa UU DKJ telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, sebagai satu-satunya mitra pemerintah yang tertulis dalam UU DKJ tersebut. Tujuan Bamus Betawi sendiri mengunjungi Pura Mangkunegara selain silaturahmi agar terjalin keakraban dengan budaya lokal, kami juga ingin menjalin kerjasama yang baik dengan Surakarta dalam kebudayaan agar kearifan lokal dapat terus dilestarikan,” ungkap Eki Pitung.
Hal itu disambut baik oleh Adipati Mangkunegara dengan mengatakan akan mendukung penuh segala kegiatan kebudayaan yang dilakukan oleh Bamus Betawi, khususnya di Kota Surakarta.
“Ini merupakan hal yang positif. Memang sudah kewajiban kita untuk terus menjaga kebudayaan Indonesia yang merupakan ciri khas bangsa ini. Saya selaku Adipati ke-10 dari Pura Mangkunegara akan terus mendukung langkah-langkah yang baik. Kita akan terus bekerjasama dengan semua pihak untuk menjaga kearifan lokal. Bamus juga dapat bekerjasama dengan Dinas Pariwisata lokal. Nanti infokan saja kepada kami seperti apa programnya agar kita tau bentuk dukungan apa yang bisa kita berikan,” kata Adipati Bhre.
Sementara itu, Sekjen Bamus Betawi, Yudhi menambahkan bahwa Surakarta dapat menjadi tolak ukur atau barometer untuk daerah lainnya dalam sinergitas dengab Bamus Betawi untuk pelestarian dan pengembangan budaya.
“Sebagai Kota Khusus Jakarta, Bamus Betawi akan merangkul semua daerah agar dapat terus mengembangkan kebudayaan daerahhya di Jakarta untuk memperkenalkan kepada dunia,” tambahnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketum Bamus Betawi Eki Pitung, Sekjen Bamus Betawi, jajaran pengurus Bamus Betawi, perwakilan Pengusaha Bela Bangsa, Laskar Adat Betawi (LAB), Hengky Kurniawan dan Rinjani perwakilan dari pengusaha.
Usai diskusi terkait pelestarian budaya, pertemuan tersebut diabadikan dengan foto bersama seluruh pengurus Bamus Betawi dengan Adipati Bhre dan wisatawan asing yang datang ke Pura Mangkunegara dengan bersorak meneriakan kata “Betawi”.
Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |