DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Bangunan jembatan di Afdiling VI PTPN II Kebun Batang Serangan, Kecamatan Padang Tualang
Kabupaten Langkat, diduga sengaja dialihkan oknum Manajer kebun PTPN II untuk meraup keuntungan pribadi.
Pasalnya, anggaran bangunan jembatan yang dihimpun awak media senilai ratusan juta rupiah terindikasi mark up dan diduga sengaja dialihkah Manajer PTPN II, Horas FI Panjaitan dari Afdiling lV yang saat ini menjadi Afdiling V, ke Afdiling V yang kini jadi Afdiling VI PTPN II Kebun Batang Serangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut salah satu sumber menyampaikan, pembangunan jembatan senilai ratusan juta itu kabarnya jatuh di Afdiling lV yang saat ini menjadi Afdiling V. Tapi kenapa di alihkan Manager ke lokasi yang saat ini Afdiling VI.
“Kenapa dialihkan, itu kan Aset ? Akibat tidak adanya jembatan dilokasi jalan itu (kebun Afdiling V) mobil untuk muatan hasil produksi sawit harus mutar-mutar,” ungkap sumber
yang tidak ingin disebut identitasnya kepada awak media ini, Senin (12/5/2024) pagi.
Lebih lanjut sumber menyampaikan, dulunya itu akses jalan mobil untuk muat hasil sawit produksi. Namun sekira dua atau tiga tahun ini, jalan itu rusak akibat bis parit yang pecah dan rusak yang saat ini dibiarkan begitu saja.
“Sekarang, akibat jalan tersebut tidak bisa di lalui mobil, jalan kebun banyak yang rusak, di karenakan mobil muatan hasil produksi harus mutar- mutar,” ketus sumber sembari katakan, jikapun dialihkan harus ada keterangan dari Kandir, karena itukan Aset.
Pantauan orbitdigitaldaily.com dilokasi Afdiling V yang dikabarkan menjadi titik awal pembangunan, terlihat sejumlah pelepah pohon sawit ditegakan yang diketahui sebagai tanda tidak dapat melintas. Serta dilokasi yang sama tidak jauh dari pelapah sawit tersebut terlihat parit dipenuhi rumput semak belukar dan sejumlah bis pecah menutupi saluran parit.
Tidak sampai disitu pantauan wartawan pada bangunan jembatan di lokasi Afdiling VI PTPN II Kebun Batang Serangan, terlihat sejumlah pelepah muda sawit berserakan dibadan jalan serta batang pohon kelapa yang menjadi alat bantu penahan bangunan.
Namun sangat disayangkan bangunan jembatan yang diketahui menelan anggaran ratusan juta rupiah dari keuangan negara tersebut sudah mengalami keropos di bagian atas bangunan.
Bangunan Tahun 2023
Terkait pengalihan Aset bangunan jembatan, Manajer PTPN II Horas FI Panjaitan mengungkapkan, sudah memiliki izin atas hal diatas sesuai hasil evaluasi dari kantor direksi.
“Ada ijin Pak, unt hal di atas sesuai hasil evaluasi dr bagian terkait kantor direksi,” tulis Manajer, dalam pesan WhatsAppnya tanpa menerangkan berkas izin tersebut.
Disingung indikasi mark up anggran pada bangunan yang mengalami rusak keropos dan soal pagu anggaran, Manajer PTPN II Kebun Batang Serangan sigap menelepon wartawan untuk mengajak bertemu di kantor.
“Kemari saja, konfirmasi melalui pesan susah, jumlah anggaran saya tidak ingat. Tidak sampai delapan ratus juta anggaran itu, aku pun lupa, anggkanya berapa,” kila Manajer, sembari meminta wartawan untuk menemui dirinya.
Ia pun menerangkan jika dirinya baru pindah di (PTPN II Kebun Batang Serang) sejak Mei 2023. Dari 2022, bangunan itu meneruskan tongkat estafet baru di tahun 2023 dilaksanakan.
“Aku pindah kemari Mei 2023, bangunan itu meneruskan tahun 2022, di tahun 2023 baru dilaksanakan, sekira di bulan Oktober- November la,” ujar Manajer PTPN II yang tidak tahu pasti bulan berapa jembatan dibangun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Teguh |
Sumber | : |