DETIKINDONESIA.CO.ID, FAKFAK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakfak telah menetapkan pasangan Samaun Dahlan-Donatanus Nimbitkendik (Santun) sebagai paslon peraih suara terbanyak di pilkada Kota Pala 2024.
Lantas siapa sosok Samaun Dahlan, berikut profil singkatnya:
Nama Samaun Dahlan tak asing bagi warga Kota Pala Fakfak, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia bahkan sudah dikenal warga Fakfak jauh sebelum dirinya maju Pilkada Fakfak 2024.
Di mata masyarakat yang terkenal dengan filosi satu tungku tiga batu ini, Samaun Dahlan merupakan tokoh yang bersahaja.
Berdasarkan data yang diperoleh Tribun dari sumber terpercaya, Samaun Dahlan lahir di Tongowai, Maluku Utara pada 5 Oktober 1968.
Ia beragama Islam dan beralamat di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Dulanpokpok, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak.
Mantan Kadis PUPR Fakfak itu telah lama hidup bersama masyarakat Kota Pala, dan memahami karakteristik warga yang plural atau majemuk.
Dari data pendidikan formal yang dijalaninya, Samaun Dahlan tercatat merupakan alumni SD Negeri Tongowai Maluku angkatan 1982.
Setelah lulus SD, Samaun Dahlan melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri Tomalow Maluku dan lulus pada 1985.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke SMEA Negeri Soasiu Maluku dan lulus pada 1988.
Usai menamatkan pendidikan dasarnya, Samaun Dahlan melanjutkan akademiknya ke pendidikan tinggi.
Samaun Dahlan memilih Sekolah Tinggi Ilmu Akutansi (STIA) Biak dan lulus pada 1998.
12 tahun kemudian, Samaun Dahlan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Tribuana Tinggal Dewi Malang dan tamat pada 2010 lalu.
Samaun Dahlan juga tercatat menempuh sejumlah pendidikan non formal, yakni mengikuti kursus pelatihan manajemen keuangan di Jayapura pada 1995.
Kemudian, mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan bantuan IBRD di Bandung pada 1996.
Lalu, mengikuti pelatihan administrasi keuangan BLN di Batam tahun 1997.
Satu tahun setelahnya, Samaun Dahlan mengikuti pelatihan administrasi PMI Jalan Kabupaten di Yogyakarta pada 1998.
Ia juga pada tahun 2008 lalu, sempat mengikuti Diklat PIM III di Kabupaten Biak Provinsi Papua.
Pada tahun 2012, tepatnya di Bali, Samaun Dahlan mengikuti Bimtek Pedoman Penyusunan APBD.
Selanjutnya tahun 2016, ia mengikuti Diklat PIM II di Jakarta.
Riwayat Pekerjaan
Samaun Dahlan juga mempunyai riwayat pekerjaan panjang dimulai dari menjadi pengawai negeri sipil di Pemerintahan Kabupaten Biak Numfor pada tahun 1992.
Lalu pada 2009, ia menjadi Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Biak Numfor.
Selanjutnya menempati jabatan yang sama pada Pemerintah Kabupaten Fakfak di tahun 2011
Pada periode 2017 hingga 2020, Samaun Dahlan menajabat Kepala DPUPR2KD Kabupaten Fakfak yang membuat namanya makin dikenal luas masyarakat.
Dalam sepak terjangnya, Samaun Dahlan juga terpotret tampil sebagai figur yang membantu orang banyak di Fakfak.
Ia pernah menyerahkan bantuan pembangunan rumah untuk masyarakat pada beberapa kampung di Kabupaten Fakfak.
Samaun Dahlan juga membantu mengusahakan terlaksana rencana pembangunan Bandara Udara Jacob Patipi atau Bandara Siboru di Distrik Wartutin Kabupaten Fakfak.
Dirinya juga terlibat aktif mengusahakan bantuan sosial bagi para pedagang di Pasar Thumburuni Fakfak dari Kementerian Sosial terkait dengan musibah kebakaran pada kerusuhan 21 Agustus 2019 lalu.
Selain kontribusinya kepada masyarakat, di tengah-tengah lingkungan, Samaun Dahlan juga sudah tampil sebagai pemimpin.
Ia merupakan Ketua Pengurus Masjid Agung Fakfak sejak 2015 dan juga bagian dari Ikatan Keluarga Maluku Utara di Kabupaten Fakfak.
Dengan sepak terjangnya yang panjang baik di dunia birokrasi maupun di sosial masyarakat, Samaun Dahlan kembali maju menjadi calon Bupati Fakfak periode 2024 – 2029 dan berdasarkan ketetapan KPUD Fakfak berhasil terpilih.
Pada Pilkada sebelumnya, ia dikalahkan oleh rival politiknya yakni Untung Tamsil yang saat itu maju secara independen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : TRIBUN PAPUA BARAT |