Kopi Pahit Dunia Kerja dan Media.

Selasa, 11 Februari 2025 - 16:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

( Helmy Abud Bamatraf )Direktur Kajian Pasifik Resources

( Helmy Abud Bamatraf )Direktur Kajian Pasifik Resources

DETIKINDONESIA.CO.ID –

( Helmy Abud Bamatraf )
Direktur Kajian Pasifik Resources

Di sebuah warung kopi tua di kawasan Blok M, Jakarta, Paklik Isnogud, wartawan veteran yang rambutnya sudah memutih tapi matanya masih tajam, menyeruput kopi tubruk tanpa gula. Asap tipis mengepul dari gelasnya, sementara di layar ponsel, seorang keponakannya baru saja mengirim pesan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Paklik, sudah nonton The Intern? Film lama sih, tapi bagus. Pemainnya Robert de Niro sebagai Ben, dan Anne Hathaway sebagai Jules. Aku suka, banyak pelajaran tentang kerja dan hidup.”

Paklik Isnogud mengernyit. Bukan karena pesan dari keponakannya, tapi karena rasa pahit kopi yang makin terasa di lidahnya.

Baca Juga :  Pemilih Sudah Wafat Masih Tertera Dalam DPT, Lentera Studi Pemuda Indonesia Sowan ke KPU Kota Bekasi

Film. Dunia kerja. Hidup. Ah, itu tiga hal yang seperti kopi, gula, dan cangkir. Kadang pas, kadang berantakan.

Paklik mengingat The Intern dan Ben, karyawan magang senior dalam film itu. Ben pria tua yang masuk ke perusahaan startup penuh anak muda yang lebih lihai memainkan dunia digital daripada menghargai pengalaman hidup. Mirip dengan wartawan-wartawan muda sekarang yang lebih sibuk bikin memikirkan clickbait daripada liputan investigasi di lapangan.

Ben tak mencoba jadi bos, tapi kehadirannya seperti barista tua di warung kopi yang sabar mengajari anak magang cara menakar bubuk kopi yang pas. Ben menunjukkan bahwa leadership bukan soal suara paling keras, tapi soal tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam.

Baca Juga :  Menjual Tanah Menjual Masa Depan

Jules, CEO muda dalam film itu, seperti pelanggan yang terlalu sibuk dengan pesanannya sendiri. Ia bukan butuh orang yang lebih pintar darinya, tapi seseorang yang bisa diandalkan ketika sendoknya jatuh ke lantai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : Muhammad Ariobimo Sukmono
Sumber :

Berita Terkait

Retret, Efisiensi, dan Tantangan Kepala Daerah
Komunikasi dan Transparansi, Kunci Sukses Efisiensi Anggaran Negara
Publik Kecewa Berat Ketika Prabowo Dicapreskan Kembali
PB HMI Sorot RUPS PT. Timah Tbk, Adi Sebut Momen Mentri BUMN Evaluasi Komisaris dan Direksi
Kaimana: The City of Tolerance
Fundraising Dinner untuk Korban Perang Ukraina di Westin Jakarta
Memorial Day on Mai 18, Doportation of the Crimean Tatars
Peduli Terhadap Kemanusiaan, Dubes Ukraina Kenalkan Yayasan OZF

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:33 WIB

1.700 Siswa Ikuti Perkemahan Pramuka di Sorong untuk Perkuat Karakter Anak

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:26 WIB

Retret Kepemimpinan di Akademi Militer, Karel Murafer Perkuat Integritas Sebagai Pemimpin Maybrat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:01 WIB

Masyarakat Fakfak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Letkol Lukman Permana Tegaskan Manfaat Besar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:45 WIB

Johny Kamaru dan Sutejo Siap Bangun Kabupaten Sorong untuk Periode 2025-2030

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:34 WIB

Samaun Dahlan Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Masuk dalam APBD Fakfak 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:12 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Ini Agendanya!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Mantan Bupati Kaimana Serahkan Aset Pemerintah Sebelum Pindah ke Rumah Pribadi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:52 WIB

Pasca Pelantikan, Wali Kota Sorong Ajak Bersatu Bangun Daerah : Tidak Ada Lagi 01,02

Berita Terbaru