David Womsiwor, Seniman Ukir Papua yang Berjuang Melestarikan Budaya

Selasa, 4 Maret 2025 - 11:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

David Womsiwor pelopor seni ukir Papua (Detik Indonesia/Jubi.id)

David Womsiwor pelopor seni ukir Papua (Detik Indonesia/Jubi.id)

DETIKINDONESIA.CO.ID, Sorong  – David Womsiwor (73), seniman ukir asal Sorong, Papua Barat Daya, telah mengabdikan hidupnya untuk melestarikan seni ukir khas Papua. Melalui Sanggar Araima Papua, ia berupaya mempertahankan warisan budaya yang semakin terancam oleh modernisasi.

David tidak pernah belajar seni ukir secara informal. Bakatnya tumbuh alami sejak kecil saat sering bermain di hutan bersama orang tuanya.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sejak kecil, saya sering membuat bentuk wajah manusia dari pohon pakis di hutan. Nenek saya bilang, saya mewarisi darah seni dari leluhur,” ungkapnya, Senin (3/3/2025).

 

Ketertarikannya semakin dalam ketika melihat bagaimana seniman terdahulu mampu mengukir hanya dengan peralatan sederhana.

Baca Juga :  Komite II DPD RI Tindak Lanjuti Permohonan Bantuan Jaringan Listrik Di Provinsi Papua Barat Daya

 

“Mereka tidak punya alat modern, tapi bisa menghasilkan karya luar biasa. Itu yang membuat saya ingin terus belajar dan melestarikan seni ini,” katanya.

 

Keprihatinan terhadap Budaya Papua

 

Dorongan terbesar David dalam berkarya adalah kecemasannya terhadap hilangnya identitas budaya Papua. Ia menamai sanggarnya Araima, yang dalam bahasa Biak berarti “sayang.”

 

“Saya sayang Papua. Saya takut budaya kami hilang di tanah sendiri. Saya ingin anak-anak muda melihat bahwa ini adalah bagian dari identitas mereka,” ujar David.

 

Tantangan dalam berkarya

 

David menggunakan berbagai jenis kayu, seperti kayu susu dan kayu kuning, tetapi memperoleh bahan baku menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga :  Sidak ASN, Bupati Spei Bidana Tekankan Disiplin dan Komitmen Kerja

 

“Satu pohon kayu susu bisa seharga satu juta rupiah karena ada biaya tebang, angkut, dan transportasi,” jelasnya.

 

Dalam pembuatan tifa (gendang tradisional Papua), ia awalnya menggunakan metode tradisional dengan membakar kayu untuk melubanginya. Namun, ia kemudian menciptakan alat sendiri untuk mempermudah proses tersebut.

 

“Sekarang, saya bisa membuat dua atau tiga tifa dalam sehari. Tapi untuk ukiran yang lebih kompleks, prosesnya bisa memakan waktu lebih lama,” katanya.

 

Makna Motif dalam Ukiran

 

David menekankan pentingnya memahami makna di balik setiap ukiran. Salah satu motif yang sering ia gunakan adalah saireri, yang memiliki makna magis dalam kepercayaan masyarakat Biak.

Baca Juga :  Prov. Papua Barat Daya Memberikan Perlindungan Sosial Kepada 50.104 Masyarakat Pekerja Bukan Penerima Upah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : BIM
Sumber : JUBI.ID

Berita Terkait

Ribuan Warga Sambut Kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan
Gubernur Papua Pegunungan Tegaskan Pentingnya Persatuan dalam Pesta Rakyat di Sentani
Elisa Kambu Harap BPK Lakukan Audit LKPJ dengan Objektivitas Tinggi
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Sampaikan Terima Kasih dan Salam Perpisahan ke Provinsi Induk
Prabowo Resmikan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Papua Pegunungan serta Bangka Belitung
Gubernur Elisa Kambu Lantik Sekda Baru Kabupaten Maybrat di Awal Masa Jabatannya
Bupati Waropen Kunjungi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Tegaskan Komitmen Literasi dan Dokumentasi Daerah
PT Freeport Indonesia Berikan Dukungan untuk Liga 4 Regional Papua Tengah

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 08:54 WIB

PT STS, Dan Aparat Simbiosis Kepentingan yang Mengorbankan Rakyat.

Selasa, 29 April 2025 - 15:45 WIB

Bupati Halut Teken Nota Kesepakatan dengan BPJS Kesehatan, 25 Ribu Peserta Aktif per 1 Mei 2025

Selasa, 29 April 2025 - 15:10 WIB

Wabup Halut Kunjungi Kemendes PDTT, Bahas Program Halut Menanam hingga Desa Digital

Selasa, 29 April 2025 - 14:49 WIB

Wakil Bupati Halsel Helmi Tegaskan Dukungan Pemda agar Seluruh Peserta PPPK Lulus

Selasa, 29 April 2025 - 14:44 WIB

Bupati Halsel Buka STQ ke-29, Dorong Generasi Rabbani yang Berakhlak Mulia

Selasa, 29 April 2025 - 12:43 WIB

UNUTARA Kampus Inklusif dan Beasiswanya Melimpah.

Senin, 28 April 2025 - 20:03 WIB

POSSI Kota Ternate Gelar Open Turnamen Finswimming dan Oba Festival Olahraga KONI 2025 di Taman Falazawa 1

Senin, 28 April 2025 - 20:02 WIB

PB-Formmalut Jabodetabek Desak Evaluasi Kapolda Malut & Copot Kapolres Haltim serta Cabut Izin PT STS Yg Mengisahkan Korban Pada Warga. 

Berita Terbaru