DETIKINDONESIA.CO.ID– Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, mengambil langkah tegas dalam efisiensi anggaran dengan memangkas biaya perjalanan dinas di lingkungan pemerintahannya.
Baru dua minggu kepemimpinan, Bupati TTU melalui Kebijakan ini berhasil menghemat hingga Rp34 miliar, yang dialokasikan nantinya untuk sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini baru dua minggu tetapi kita berhasil kumpulkan 34 miliar. Belum biaya pemeliharaan dan juga BBM,” kata Bupati TTU, Minggu 9 Februari 2025 malam.
Salah satu langkah konkret yang diambil oleh Bupati Falentinus adalah pemangkasan anggaran perjalanan dinas DPRD sebesar Rp2,6 miliar.
Selain itu, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga mengalami pemangkasan anggaran perjalanan dinas dengan rata-rata pengurangan sebesar Rp400 hingga 500 juta per OPD.
Tidak hanya itu, Bupati TTU juga menerapkan kebijakan baru terkait kendaraan dinas. Dimana, Setiap kendaraan dinas yang digunakan untuk keperluan operasional diwajibkan untuk diparkir di halaman kantor bupati pada hari libur, seperti hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional lainnya.
Tidak hanya itu, Bupati TTU juga menerapkan kebijakan baru terkait kendaraan dinas. Dimana, Setiap kendaraan dinas yang digunakan untuk keperluan operasional diwajibkan untuk diparkir di halaman kantor bupati pada hari libur, seperti hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional lainnya.
Hal ini bertujuan untuk membatasi penggunaan kendaraan dinas agar tidak disalahgunakan untuk keperluan pribadi.
Kebijakan tersebut mendapat apresiasi dari pakar komunikasi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Profesor Doktor Alo Liliweri.
Prof Alo menilai langkah ini sebagai bentuk keteladanan seorang pemimpin yang ingin memastikan bahwa anggaran daerah digunakan secara efektif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Menurut Prof. Alo Liliweri, efisiensi anggaran seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa uang rakyat digunakan secara bertanggung jawab.
Ia menekankan bahwa banyak daerah yang masih mengalami defisit anggaran akibat pengeluaran yang tidak efektif, termasuk perjalanan dinas yang sering kali tidak memberikan dampak signifikan bagi pembangunan daerah.
Sehingga Prof. Alo menambahkan bahwa kebijakan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola anggaran secara lebih transparan dan efisien.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : KABARNTT |
Halaman : 1 2 Selanjutnya