DETIKINDONESIA.CO.ID- JAKARTA BARAT – Gaung Muktamar NWDI membahana menyapa ruang Nusantara. Ini semua tidak lepas dari banyaknya abituren (alumni) dan pencinta Maulana TGH KH M Zainuddin Abdul Madjid yang terus menyambungkan informasi muktamar.
“Gaung ini menghiasi laman media sosial semisal IG, facebook, twitter,” ujar Ketua PD NWDI Jakarta Barat Samainto M dalam rilisnya, Rabu (12/01/2022).
Kalau melihat sejarah, Muktamar NWDI kali ini menjadi sangat menarik, mengingat NWDI sebagai madrasah yang lahir jauh sebelum kemerdekaan tepatnya di tahun 1936 dan diresmikan pada tahun 1937.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perlu pembahasan mendalam sehingga muktamar yang diadakan sekarang ada kaitannya lansung walaupun sebagai organisasi baru berumur satu tahun,” tegasnya.
Sebagai wadah organisasi perkumpulan NWDI bertekad menata diri untuk tumbuh berkembang menjadi organisasi moderen, terbuka, profesional.
Semua ide dan gagasan untuk kemajuan organisasi disuarakan bersama menyatukan pikiran, langkah dan gerakan membangun NWDI yang profesional bermartabat, unggul berkelas internasional.
Sejalan dengan pidato awal TGB, kata Samainto, organisasi NWDI didirikan sebagai wadah berkumpul yang bersifat organisasi terbuka, moderat, profesional dan moderen, adanya pendelegasian.
“Ini adalah antitesa dari roh perjuangan Maulana baik dari organ NBDI maupun NW karena NWDI adalah induknya. Untuk selalu mengenang para pendahulunya,” tuturnya.
Ia menegaskan, memaknai sejarah harus terus berkesinambungan. Hal itu penting agar sanadnya tidak terputus. Sebagai sebuah cerita sejarah yang akan dikenal generasi penerus.
Karena itu, perlu perumusan bentuk agar muktamar ini adalah melanjutkan dan melengkapi NWDI yang berdiri di tahun 1936 sehingga ada keterkaitannya baik sebagai wadah pendidikan maupun wadah perkumpulan.
“Muktamar kali ini menyempurnakan atau sebagai rentetan acara dari tahun 1936 yang baru dilaksanakan tahun ini, boleh jadi karena kekurangan kelengkapan organisasi dan kondisi kebangsaan saat itu yang masih belum stabil akibat kolonialisme,” kenangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya