DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Muhamad Fiqram, Formatur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta, mengharapkan para aktivis dan mahasiswa untuk tetap menjaga situasi kondusif di penghujung bulan Ramadhan, meskipun dalam kondisi politik yang memanas. Pernyataan ini disampaikan menyusul ketegangan publik akibat pengesahan RUU TNI yang memicu protes dari berbagai kalangan.
“Kita menyadari situasi akhir-akhir ini sedang tidak baik. Pengesahan RUU TNI telah menyulut kemarahan masyarakat dan aktivis. Namun, sebagai bagian dari gerakan mahasiswa, kita harus tetap mengedepankan kebijaksanaan dan menjaga kondusivitas, terutama di akhir Ramadhan dan jelang Idulfitri,” tegas Fiqram pada Kamis (27/3).
Ia menegaskan bahwa meskipun aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pemerintah harus terus disuarakan, hal itu harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak mengganggu ketertiban umum. “Perjuangan reformasi dan kontrol sosial tetap penting, tetapi kita juga harus menghormati suasana sakral bulan Ramadhan serta menjaga persatuan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Fiqram mengajak seluruh elemen gerakan mahasiswa untuk mengisi akhir Ramadhan dengan kegiatan positif, seperti dialog konstruktif, advokasi damai, dan aksi-aksi sosial yang memperkuat solidaritas. “Mari tunjukkan bahwa aktivis bisa menjadi penjaga perdamaian, bukan sumber konflik,” ujarnya.
Seruan ini diharapkan dapat meredam potensi gesekan di tengah situasi politik yang memanas, sekaligus memastikan masyarakat dapat menyambut Idulfitri dengan tenang dan penuh kekhidmatan.
Penulis | : TIM |
Editor | : LUKAS |
Sumber | : |