DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyoroti kebijakan hilirisasi sumber daya alam yang terus digalakkan di bawah pemerintah Presiden Prabowo Subianto membantu menguatkan perdagangan dengan China.
“Kami melihat bahwa surplus 2 miliar dolar kita dengan China dicapai karena hilirisasi yang sukses dalam investasi antara kedua negara ini,” kata Anindya saat ditemui usai mengikuti agenda peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China yang diselenggarakan Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis malam.
Ia mengatakan, ketertarikan investor China untuk berinvestasi pada produksi baja nirkarat (stainless steel) Indonesia selama ini akan membuka pintu untuk potensi modal baru terhadap produksi sumber daya lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bisa kita bayangkan kalau nanti (kerja sama) berkembang ke bahan baterai sampai alumina, aluminium, dan lain sebagainya,” ucap Ketum Kadin Indonesia.
Lebih lanjut, Anindya mengatakan bahwa pihaknya berencana menyelenggarakan suatu perjalanan bisnis ke kota-kota besar China di luar Beijing dan Shanghai untuk mempelajari perkembangan bisnis serta menjajaki potensi kerja sama di daerah tersebut.
“Melalui kunjungan itu, kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari sisi industrialisasi, lalu di sektor kesehatan, edukasi, sampai teknologi yang mereka kuasai dengan kuat terutama dari sisi kecerdasan buatan (AI),” kata Ketum Kadin Indonesia.
Ia juga mengaku telah menyatakan rencana kunjungan tersebut kepada Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : ANTARA |
Halaman : 1 2 Selanjutnya