DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai aksi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua ditengarai tidak lepas dari peran internasional-transnasional. Ketua Umum DPP Partai Rakyat Arvindo Noviar mencurigai hal itu apabila dikaitkan dengan situasi dunia saat ini.
“Kalau mau kita kait-kaitkan dengan situasi gejolak dunia hari ini, maka patut diduga bahwa kejadian yang dilakukan oleh KKB belakangan ini tidak lepas dari peran internasional-transnasional,” kata Arvindo Noviar melalui pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (09/03/2022).
Berdasarkan informasi yang didapatkan, kata dia, bahwa KKB hari ini sudah terpecah-belah. Hal itu disebabkan adanya berbagai kepentingan donatur di belakangnya. Baik yang berasal dari tokoh politik maupun pengusaha lokal, nasional, internasional, bahkan transnasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditambahkannya, berbicara Papua tidak boleh sekadar bersandar pada dalih desentralisasi keadilan yang dianggap terhambat oleh karena fungsi negara yang gagal. Sehingga melahirkan para “pejuang separatisme” alami yang lahir dari rakyat Papua.
“Bagi saya tidak sesederhana itu. Jika kita ingin mengurai oleh sebab apa Papua selalu dalam keadaan tegang, kita harus lihat apa yang terkandung di bawah permukaan tanah Papua,” tambahnya.
Menurutnya, pemerintah tidak perlu bereaksi menggunakan pendekatan militer secara keras menanggapi isu Papua. Hal itu justru akan memancing masuknya negara asing dengan menggunakan dalih kemanusiaan atau HAM. Pihak luar memang sengaja menunggu momentum tersebut seperti yang terjadi pada 2011 saat Navy-Seal dimobilisasi dan dipusatkan di Darwin Australia, Amerika Serikat dan Australia membangun pangkalan militer di Papua Nugini, Cina membangun pangkalan militer di Timor Leste.
Sebab itu Arvindo mendorong pemerintah untuk mengambil sikap yang paling persuasif dalam menyikapi isu Papua.
“Karena saya selalu yakin dan percaya, oleh sebab di dalam ondoafi-ondoafi di pedalaman Papua terdapat barisan anak kecil berambut keriting, berkulit hitam, tanpa alas kaki, menggunakan seragam merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan posisi hormat kepada Sang Saka Merah Putih pada setiap Senin pagi,” tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya