Di Diskusi Publik GMKI, Ketua DPD RI: Sabam Sirait Literatur Demokrasi, HAM, Kebhinekaan dan Keadilan

Senin, 28 Maret 2022 - 17:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyebut sosok Sabam Sirait sebagai literatur demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), kebhinekaan dan keadilan yang patut dipelajari dan diteladani.

LaNyalla menyampaikan itu saat memberikan sambutan secara virtual pada diskusi publik GMKI dengan tema ‘Sabam Sirait dalam Berjuang bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia’, Senin (28/3/2022).

“Di sini kita hadir untuk mengenang perjalanan hidup dan darma bakti
mantan Anggota DPD RI, Bapak Sabam Sirait, seorang tokoh bangsa yang
banyak jasanya bagi pembangunan demokrasi, penegakan hak asasi
manusia dan keadilan, serta pelestarian nilai-nilai kebhinekaan bagi keutuhan bangsa ini,” kata LaNyalla, yang diwakili Ketua Komite III yang juga Senator DKI Jakarta, Sylviana Murni.

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, Sabam Sirait memiliki perjalanan karier politik yang panjang selama 63 tahun, melintasi masa jabatan tujuh Presiden, melewati pergolakan dan perubahan dalam sejarah bangsa, sampai beliau pergi untuk selamanya di usia 85 tahun.

LaNyalla lalu mengutip pernyataan Jenderal Amerika, Douglas McArthur, yang mengatakan, “Old soldiers never die; they just fade away”, atau veteran sejati tak pernah mati; mereka hanya menghilang.

“Mereka menghilang untuk masuk ke dalam ingatan, tapi semangat mereka tak pernah mati. Seperti itu Sabam Sirait di hati saya,” papar LaNyalla.

Bukan tanpa alasan LaNyalla mengatakan jika Sabam Sirait merupakan literatur demokrasi, HAM, kebhinekaan dan keadilan. Dikisahkannya, ketika Panglima ABRI mengadakan rapat tertutup membahas kewenangan menumpas G30S PKI, hadir di sana politisi muda bernama Sabam Sirait sebagai wakil dari Parkindo.

Baca Juga :  Duka Kita Hari Ini, Mantum PB HMI dan Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz Meninggal Dunia

Di masa itu tidak ada orang yang berani berbicara tentang demokrasi. Tapi, Sabam mengusulkan agar perlu melibatkan berbagai komponen masyarakat dalam memberantas PKI.

Menurut LaNyalla, ada dua hal dalam pikiran Sabam Sirait, yang ketika itu baru berusia 29 tahun. Pertama, menyelesaikan persoalan harus secara demokratis. Kedua, dalam kondisi seperti itu pun, hak asasi manusia perlu dipertimbangkan. Sikap seperti itu menurut LaNyalla memang terlampau berani dan nekat di masa itu. Sebab, bisa saja dianggap melawan tentara yang sedang marah.

“Tapi Sabam konsisten dengan pendapatnya, meskipun ditentang semua orang. Sekarang baru kita mengerti, betapa pentingnya penegakan demokrasi dan hak asasi manusia untuk mencegah kesewenang-wenangan kekuasaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Asprov Papua Barat Memilih LaNyalla Karena Komitmen Tinggi

Berangkat dari cerita tersebut, LaNyalla menyebut Sabam Sirait meninggalkan tiga keteladanan yaitu berpikir demokratis, peduli hak asasi dan konsistensi sikap dalam berpolitik. Dan ketiga prinsipnya itu ia pertahankan selama 63 tahun berkiprah di dunia politik Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Abdurrahim Fabanyo, Ajak Warga Pulau Morotai, Coblos nomor Urut 1
Berangkat Ke Korsel, Ali Mochtar Ngabalin Menerima Gelar Profesor
Setelah Didukung Raja Atiati, Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik Konfrensi Pers Hari Ini Dengan Jargon SANTUN
Walikota Memberi Jawaban Atas Pembuatan Raperda Laporan Pertanggungjawban Pelaksanaan APBD Kota Tidore
Rapat Paripurna Ke 6, Walikota Tidore Kepulauan Menyampaikan RPD Tentang LPP 2023
Tokoh Adat Minta Ibu Safitri Malik Soulisa Pimpin Buru Selatan Periode Kedua
Sabet Penghargaan Nasional, Capt Ali Ibrahim, Satu – Satunya Walikota Terbaik di Maluku Utara
Bupati Freddy Thie Ajak Kokohkan Persatuan di Acara Puncak HUT Ke 21 Kaimana

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:30 WIB

Papua Bukan Tanah Kosong

Berita Terbaru

Nasional

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:08 WIB