DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Disela sela acara pleno partai rakyat kemarin di Hotel Holliday Inn, Juru Bicara Partai Rakyat Heru Kurniawan kembali mengkritisi kenaikan PPN Menjadi 11 %, Senin (4/4/2022).
Menurut Heru, Banyak hal yang harus dikritisi mengenai PPN 11% ini, terutama karena dikeluarkan pada saat kondisi ekonomi kerakyatan yang masih morat-marit dan sedang merangkak pasca pandemi.
“Kalau targetnya benar-benar hanya rakyat dengan ekonomi menengah ke atas, seharusnya kebijakan menaikan PPN juga diikuti dengan kebijakan lain, seperti menurunkan PPH misalnya,” Kata Juru Bicara Milenial Partai Rakyat Ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia melanjutkan alangkah lebih baik lagi jika sebelumnya melakukan revisi terhadap UU HPP dengan perluasan objek yang tidak terdampak kenaikan PPN seperti; minyak goreng, terigu, kuota internet, dan apapun yang berdampak langsung kepada rakyat kecil.
“Kami sepakat jika PPN lebih dikhususkan kepada barang-barang mewah (PPnBM dinaikkan lebih tinggi lagi). Kalau begitu kan targetnya jadi lebih jelas, dan memicu berkurangnya budaya flexing yang mulai menjangkiti generasi masa depan, itu baru rekonstruksi namanya,”. Terang Heru
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya