Oleh : Angginak Sepi Wanimbo – Ketua DPD PPDI Provinsi Papua Pegunungan
Tuhan Allah setelah menciptakan langit dan bumi serta isinya lalu menciptakan manusia serupa dengan gambarnya Dia sendiri lalu ditempatkan di wilayah, daerah masing – masing termasuk Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Yang hidup di bumi Cenderawasih Papua dari Sorong – Merauke.
Dalam satu honai besar ini ada 428 suku, bahasa, adat, budaya yang berbeda hidup di tanah Papua. Ada yang di daerah Pegunungan Papua, ada yang ada di daerah lembah Pantai yaitu sahabat – sahabat di Pesisir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak Tuhan menempatkan Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Di bumi Cenderawasih, Ini dengan istiadat, budaya, bahasa, masing – masing berbeda dan palin unik yang tidak dimiliki oleh pulau, wilayah, dan negara lain itu yang dimiliki oleh orang asli Papua.
Adat adalah aturan atau kebiasaan yang sudah dilakukan sejak dahulu kala dan diwariskan secara turun – temurun. Adat merupakan bagian dari gagasan kebudayaan yang terdiri dari norma, hukum, dan nilai – nilai budaya. Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang palin tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terinteraksi kuat dengan masyarakat yang memilikinya.
Sangat sering kita mendengar kata atau istilah budaya dan kebudayaan, terutama jika kita berada dalam suasana akademis. Tidak hanya sekedar dalam bentuk mendengar, terkadang kita juga menjadi pembicara pada satu, dua, atau banyak kegiatan yang dihadiri oleh berbagai latar belakang pendengar. Pertemuan dan pembicaraan dan diskusi tentang budaya dan kebudayaan tersebut selalu menarik untuk dilakukan. Pada akhirnya, kegiatan – kegiatan yang demikian (mendiskusikan tentang budaya dan kebudayaan akan menjadi bagian dari kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan antara manusia dengan mahkluk yang lain (terutama hewan). Hal itu disebabkan karena manusialah yang dapat menciptakan, memelihara, menganalisis, meningkatkan, mengembangkan, dan mewariskan kebudayaan tersebut identik dengan manusia. Hanya manusialah mahkluk yang berbudaya. Hal itu dimungkinkan karena kebudayaan berada di dalam suatu koridor dari, oleh dan untuk manusia. Angginak Sepi Wanimbo, Budaya Lani. Hal. 17 – 2024.
Nenek moyang Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Sejak dulu hidup bersama – sama dengan Tuhan Allah di tanah Papua lalu Tuhan Allah pakai dan utus Misi pertama kali masuk Papua melalui Pulau Mansinam, Teluk Doreh, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada tanggal 5 Februari 1855. Injil masuk melalui dua Misionaris asal Jerman, yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler.
Tuhan terus pakai orang – orang utusan Tuhan Allah Bromly dan Elisa Gobay telah mendarat pesawat di sungai Balim bertempat di Minimo pada tanggal 20 April 1954 di Kabupaten Jayawijaya Wamena Provinsi Papua sekarang Provinsi Papua Pegunungan.
Kebenaran tentang Injil terus berkembang di wilayah pegunungan Papua Barat, Selatan, Utara dan Timur tetapi Misi (ABMS) yang ke arah suku Lani. Norm Draper, Hein Noordyk dan Ian Gruber bersama tiga orang. Charles Crain (Tuan Garek). Dan kawan – kawan telah tiba di Tiom Kabupaten Lanny6 jaya pada tanggal 28 Oktober 1956 di wilayah Balim Barat. Angginak Sepi Wanimbo, Sejarah Kepemimpinan Pemuda Baptis Papua. Hal. V Tahun 2024.
Setelah Misi (ABMS) Menyatakan Injil kebenaran Firman Tuhan kepada moyang orang asli Lani, mereka tidak tolak tetapi mereka telah terima dengan penuh suka cita, penuh damai, penuh harapan, lalu mereka mengambil komitmen, mengambil keputusan untuk memikul salib Yesus dan terus memberitakan tentang kebenaran Allah kepada orang lain di sekitarnya sehingga sampai detik ini semua orang mengenal Yesus sebagai Juruselamat pribadi Anda dan saya.
Misi ABMS tidak hanya datang menyatakan kebenaran Firman Tuhan tetapi juga mereka datang mengajarkan bagimana pendidikan yang baik, kesehatan yang baik, pertanian/perekonomian yang baik, perikanan yang baik, peternakan yang baik dan yang banyak lainnya mereka mengajar kepada orang asli Lani, sehingga orang asli Lani, ada peningkatan kemajuan di berbagai bidang sangat luar biasa sampai detik ini.
Lalu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Kita melihat Ada dan budaya sejak dulu ada bersama moyang Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Lalu para Misi Utusan Tuhan Allah datang ke Papua menyatakan kebenaran Injil kepada Penduduk Orang Asli Papua, sudah ada kemajuan pelayanan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perikanan dan lainnya sudah maju sangat jahu lalu Indonesia setelah membacakan Proklamasi Kemerdekaan, kemudian mekarkan wilayah baru dan lain – lain di tanah Papua.
Dengan adanya pemakaran wilayah baru sebabnya hari ini penduduk orang luar terus datang ke Papua hingga saat ini yang kami melihat di berbagai tempat hampir 80% dikuasai oleh sahabat – sahabat Non – Papua.
Karena itu ada tiga tungku yaitu Adat/Budaya, Agama dan Pemerintah ini melekat mereka tidak bisa terpisa artinya setiap program yang dilakukan oleh Adat pemerintah diwajibkan mendukung, pelestariam budaya, bahasa, istiadat dan menghidupkan keharifan lokal yang dimiliki oleh orang asli Lani Papua.
Sebaliknya program gereja yang dilakukan/dijalangkan oleh hamba – hamba Tuhan pemerintah wajib mendukung programnya pelayanan gereja sebab agama/gereja terlebih dulu ada di tanah Papua lalu pemerintah Indonesia masuk dari belakan di tanah Papua.
Demikian juga kebijakan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai program tetapi segi Adat, Agama mereka ini menjadi mitra pelayanan oleh karena itu pemerintah daerah jika melakukan kebijakan yang merugikan rakyat dan umat hamba – hamba Tuhan atau pimpinan gereja diwajibkan memberikan saran, masukan, dan doakan supaya pelayanan pemerintah berjalan tertip sesuai harapan dan ajaran Tuhan.
Tiga tungku ini salin berkolaborasi, salin mendukung, salin menjaga, salin melengkapi, salin menasehati, memajukan daerah secara sumber daya manusia, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya sama – sama. Sebab majukan daerah tidak bisa dari satu lembaga tetapi ada tiga tungku ini dia bersinerji dalam hal menjaga umat, melindungi umat, memajukan pelayanan dan memberi kenyamanan pada rakyat/umat supaya umat melakukan aktivitas sesuai profesi bidang yang dimiliki berjalan dengan nyaman, aman dan damai sebab kedamaian itu dirindukan oleh semua umat di tanah Papua.
Bersatu hati, bersatu jiwa, bersatu tekad, bersatu harapan, bersatu tujuan, bersatu roh, bersatu Tuhan. Berganden tangan memajukan negeri kami pasti akan lebih maju luar biasa dan dasyat dari daerah lain di luar Papua.
Menulis itu mendidik, menulis itu mencerdaskan, menulis itu melayani yang tak dilayani, menulis itu membangtu yang tak dibangtu, menulis itu tak membuat orang marah tetapi membuat orang membuka wawasan yang tak terbuka, menulis itu cermin untuk dibaca oleh banyak orang untuk menjadi cermin, menulis itu namamu, karyamu akan hidup selamanya dan karyamu itu akan menjadi warisan catatan sejarah bagi generasih penerus bangsa Papua Barat.
Selamat membaca sahabat – sahabatku yang baik dan setia membaca dan melaksanakannya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua..
Kinaonak..Waaa….Waaa
Wamena, 20 September 2024
Penulis:
Ketua DPD – PPDI Provinsi Papua Pegunungan
Ketua DPD – PPKL & AB Provinsi Papua Pegunungan
Penulis | : TIM |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : |