Agama Itu Baik?
Demikian baikkah agama sesungguhnya? Pasti ada yang membela agama, dengan
mengatakan bahwa agama itu baik dan mengajarkan kebaikan, yang salah bukan agama tapi manusia sebagai pemeluk agamanya.
Herankah kita oleh ulah ajaran agama, kaykinan agama, fanatik buta keyakinan Agama, ratusan bahkan ribuan angka yang diberikan oleh Dewan Gereja Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konon pembakaran Gereja oleh kaum pemeluk fanatik Islam yang melakukan pembakaran, menjelang Hari Raya Natal dan Paskah.
Bahkan para Pendetanya mendapatkan nasib sial, yang terjadi sejak zaman Soeharto berkuasa bukan?
Hal demikian di Indonesia (negara yang membanggakan diri sebagai negara demokratis), sampai dengan pemerintahan yang berkuasa, perlindungan terhadap rakyat pemeluk agama dianggap paling buruk.
Perlindungan pemeluk agama maenstream sangat kurang, menjadi korban sia-sia, kepemelukan agama fanatik buta menjadi contoh keburukan agama.
Kalau begitu mengapa kita percaya agama sebagai baik? Hanya agama sajakah yang membawa kita pada kebaikan, harapan dan tujuan hidup, termasuk Papua Damai? Tidak !
Adat BUDAYA PAPUA (Honai Kaneke) betapapun palsu dan rendah oleh agama dapat membawa kebaikan, tujuan dan harapan hidup, asalkan kita tidak membakar hangus Adat Haonai Kaneke kita.
Kita dapat berpedoman sebagai penuntun arah, tujuan, alamat, signal, menuju pada obyek kepercayaan untuk mencapai hidup bahagia, hidup ada magna, hidup ada arti, akhirnya mengarahkan hidup ada makna bila tujuan hidup adalah kebahagian maka Honai Kaneke dapat membawa kita hidup ada makna kebahagian dunia.
Agama sesungguhnya sistem kepercayaan pada obyek transendental, diluar dari kenyataan disini.
Agama adalah kepercayaan pada hal-hal yang bersifat eskatologi (Sorga, Neraka, Tuhan, Maikat, Setan dan juga Iblis) yang tidak dapat dirasionalisasi, dibuktikan oleh siapapun manusia didunia.
Kita dianjurkan oleh agama mempercayai begitu saja, tanpa pernah merasa benar, atau sudah merasakan bagaimana sorga, atau panasnya api neraka itu.
Karena itu agama sesungguhnya juga adalah idealisme, idealisme yang memproses terus untuk memberi janji, janji hidup manis sorga dengan para bidadari dan ketakutan akan api neraka, tanpa pernah kita tahu persis benar ada atau tidak tempat itu. Bahkan dimana letak tempat-tempat itu beserta Sang Pembuat dan Pemilik Tempat itu (Tuhan).
Siapa saja manusia tidak tahu, kecuali kembali kepada mitos (percaya). Agama adalah suatu sistem kepercayaan tanpa pernah kita mengalami benar-benar kebenaran ceritera semua itu.
Dogma kepercayaan agama terus ditanamkan (indogtrinasi), oleh ulama, pendeta dan pastor dari sejak kita belum lahir sampai kita mati, ceritera (mitos) terus akan begitu bukan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2