AH vs TEKANAN KOALISI GOLKAR

Jumat, 28 Juli 2023 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Muhammad Syukur Mandar

Dr. Muhammad Syukur Mandar

Oleh : Dr. Muhammad Syukur Mandar – Ketua Gerakan Baru Golkar

Sejak setahun lalu saya menuliskan berbagai artikel tentang Golkar harus memperbaharui keputusannya, dan sebab itu sebaiknya Golkar gelar MUNASLUB. Evaluasi tentang penetapan Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden Golkar dipemilu 2024 mesti dilakukan segera. Karena itulah sebabnya Golkar tersandera dan tidak bebas dalam menentukan sikap politiknya di Pilpres 2024. Sangat amat keliru tatkala Golkar memandati AH menjadi Calon Presiden dipemilu tahun 2024 melalui MUNAS, dan lebih parah lagi Golkar merekomendasi AH menentukan arah koalisi Golkar melalui Rapimnas Golkar.

Sikap Golkar itu seolah menafikan bahwa AH secara politik berada dalam tekanan kekuatan politik istana. 12 jam AH diperiksa KEJAGUNG menjadi isyarat bahwa AH punya ketergantungan dengan kekuatan istana karena masalah hukumnya, dan itulah letak kekeliruan Golkar memberi mandat AH sebagai Capres dan rekomendasi AH memutus arah koalisi dipilpres 2024. Antara kepentingan Golkar menjaring koalisi dan posisi AH tidak simetris secara politik, sehingga tidak tepat, bila posisi koalisi Golkar sepenuhnya ditentukan oleh AH.

Pilihan terbaik AH adalah memposisikan Golkar di gerbong koalisi PDIP, karena dengan itu AH akan mendapatkan insentif hukuman semacam ampunan pada dugaan kasus korupsi CPO yang melilitnya. Sangat amat fatal bila arah koalisi Golkar ditentukan dengan cara AH, langkah AH itu hanya menguntungkan AH, tidak menguntungkan Golkar selain sangat amat berpotensi menjerumuskan Golkar. Bila AH gagal Capres, maka idealnya MUNASLUB digelar untuk evaluasi dan memutuskan Capres Pengganti, karena Forum itu selain setara juga lebih representatif untuk memutus posisi Golkar dipemilu 2024. Sangat amat baik bagi Golkar, bila konvensi Capres digelar segera untuk memutus siapa Capres pilihan Golkar. Selain itu tradisi ideal Golkar, terbukti konvensi bisa selamatkan Golkar, dengan Konvensi Golkar akan sedikit membantu menaikan elektabilitas Golkar yang terus merosot tajam. Golkar akan makin terpuruk bila memutus Capres pilihan Golkar dengan cara instan seperti langkah AH, cara AH itu hanya melengkapi penderitaan Golkar dipemilu 2024.

Baca Juga :  Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024

Sebuah pembelajaran bagi Golkar, bahwa tidak seharusnya ketua umum itu otomatis menjadi Calon Presiden apalagi ditetapkan MUNAS. Partai akan kesulitan bila ketua umumnya terlilit masa lalu dan berada dipusaran skandal korupsi. Golkar saat ini mau tidak mau dipaksa untuk ikut bermain digendang politik PDIP. Golkar disadera oleh karena kedudukan AH sebagai ketua umum yang sedang dililit masalah. Maka pilihannya Golkar harus menggelar MUNASLUB untuk mengganti AH sebagai Capres dan Juga sebagai Ketua umum. Sebab bila tidak segera digelar MUNASLUB, maka Golkar akan terus tergerus dukungan politiknya di Pileg nanti. Saya Yakini bila AH tetap dipertahankan sebagai ketua umum, suara Golkar akan turun 15 sampai 20 persen dari kursi Parlemen saat ini.

Baca Juga :  Ketua Umum Surosowan Indonesia Bersatu, Tb Uuy Faisal Hamdan: Prabowo-Gibran Representasi Suara Tokoh Adat Nusantara

Tulisan ini dapat dimuat dimedia,
Bumi Gamalama Ternate, 28 Juli 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Dr. Muhammad Syukur Mandar
Editor : Yuli A.H
Sumber :

Berita Terkait

Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan
Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia
Daun Tidak Bergerak Saat Shalat Idul Fitri, Apakah Tanda Bertasbih?
Pelecehan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur adalah Pelanggaran Moral dan Hukum
Tengoklah ke Mana Kita Takbir? – Pesan Penting Usai Ramadhan
Hancurkan Mafia Pertamina: Moment of Truth Prabowo, Erick Thohir?

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 10:24 WIB

Gubernur Sherly Laos Gratiskan Uang Komite SMA/SMK/SLB Negeri di Maluku Utara

Sabtu, 19 April 2025 - 18:27 WIB

Dari Dana Desa ke Dana Dosa: Refleksi atas UU Desa yang Salah Arah

Sabtu, 19 April 2025 - 18:26 WIB

Kepala Desa Sayoang Bantah Dugaan Nongkrong di Coffee Hox Bersama Pemandu Lagu: Itu Foto Lama

Sabtu, 19 April 2025 - 15:21 WIB

PT Wanatiara Persada Gelar Lomba Tarik Tambang Sambut Hari Buruh Sedunia

Sabtu, 19 April 2025 - 15:20 WIB

Pejabat Kades Diduga Berhentikan 8 Kaur Desa Dan Gaji Dua Bulan Tak Dibayarkan 

Jumat, 18 April 2025 - 23:46 WIB

Harita Nickel Berkontribusi dalam Pembangunan Sosial Ekonomi Pulau Obi

Jumat, 18 April 2025 - 23:06 WIB

Pengurus DPD I Asosiasi Pemerintah Desa Provinsi Maluku Utara, Siap Dilantik 

Jumat, 18 April 2025 - 19:37 WIB

Harita Nickel Lestarikan Flora dan Fauna Endemik lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan

Berita Terbaru