Hingga saat ini, masih menjadi pertanyaan korban yang mengalami kaki robek hingga patah disebabkan oleh apa. Karena kondisi kapal RIB ini hanya separuhnya rusak, mesin terlihat utuh, dan masih mengapung dengan baik.
“Justru kapal RIB ini menjadi ancaman. Jadi investigasinya harus segera dilakukan secara menyeluruh bukan hanya di Ternate saja. Kami tidak ingin ada korban-korban (tim SAR) lainnya,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ikram menegaskan, jika permintaan perpanjangan pencarian jika korban belum ditemukan dan urung juga dilakukan investigasi, maka AJI Ternate akan tetap mengawal dan melakukan advokasi secara serius.
“Kami dari AJI akan mengadvokasi dengan serius, dan akan berkoordinasi terus dengan teman-teman sejumlah lembaga bantuan hukum, pengacara dan civil society. Kami akan lakukan hingga Sahril diketemukan. Kami dan keluarga korban juga mau informasi secara utuh dan detail dari pihak berwenang,” tegasnya lagi.
Menurut Ikram, sosok Sahril adalah jurnalis yang sangat berdedikasi, cukup berbeda dengan yang lain. Jika memang ada panggilan kemanusiaan dan itu tugasnya, dalam kondisi apapun akan lakukan.
“Dia seperti tak kenal lelah jika itu berkaitan dengan dengan masyarakat yang membutuhkan. Setiap ada bencana dia akan selalu di garis depan menginformasikan. Dia luar biasa,” ucapnya.
Tambahnya, Sahril juga sosok yang sangat menghargai orang lain. Meskipun dia bukan anggota AJI Ternate, namun dia sangat dekat dengan kami, dan bahkan semua orang.
“Pernah kami undang dalam kegiatan sebelum peristiwa ini, kegiatan jam sembilan, jam lima dia sudah datang terlebih dahulu, dan bergabung bersama rekan-rekan AJI. Sering dia seperti itu. Untuk itulah, kami rekan-rekan AJI merasa sangat kehilangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua IJTI Pengda Maluku Utara, Mufrid Tawary, mengatakan sangat mengapresiasi kinerja tim SAR dalam melakukan operasi pencarian terhadap Sahril.
Namun, jika operasi yang dilakukan sudah cukup maksimal dan batas waktu tujuh hari tapi Sahril belum ditemukan, berharap ada penambahan waktu.
“Jika nanti belum ditemukan dan batas waktu pencarian tim SAR sudah selesai, maka kami atas nama IJTI meminta agar waktu proses pencarian diperpanjang,” katanya.
Mufrid cukup menyesalkan sikap pemerintah daerah dalam insiden ini, yang terkesan diam. Padahal, Sahril sebagai seorang jurnalis punya kontribusi besar terhadap pembangunan daerah ini, melalui karya jurnalistik-nya.
Dia juga mendesak agar lembaga berwenang untuk segera melakukan investigasi atas insiden meledaknya kapal RIB milik Basarnas Ternate ini.
“Agar insiden ini jadi bahan evaluasi tim SAR. Sehingga, harapan kita ke depan masalah serupa tidak terulang lagi,” pintanya.
IJTI Pengda Maluku Utara, kata Mufrid, jelas sangat terpukul dan merasa kehilangan salah satu anggota terbaiknya.
“Di mata saya pribadi dan institusi, Sahril Helmi adalah sosok jurnalis yang punya semangat tinggi. Dedikasinya tak diragukan lagi.
Dia orang baik, Dia adalah sosok jurnalis sesungguhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2