Selain itu, Adi Subagyo juga menyarankan pihak terkait untuk memindahkan kios agar warga petani di Desa Blumbungan tidak kecolongan lagi. Bahkan ia sempat menyatakan sikap akan berhenti jadi anggota kelompok tani jika kondisinya pupuk terus mengalami kekacauan.
“Saya akan berhenti jadi anggota kelompok tani jika terus dipermainkan seperti ini. Kalau perlu kelompok tani ini akan dibubarkan, kami sudah berkoordinasi satu sama lain,” terangnya.
Sementara itu, Kelompok Tani Tunas Harapan memang terancam dibubarkan jika pupuk bersubsidi terus terjadi kelangkaan. Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Kelompok Tani Tunas Harapan, Khairus Salim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jujur, semua anggota kelompok tani sudah sangat kecewa pada pemerintah. Terlebih pada oknom kios yang sudah mencekik kami dengan harga yang sangat mahal tersebut,” kata Khairus.
Dengan begitu, lanjut dia, maka kelompok tani Tunas Harapan khawatir terjadi pembubaran karena tidak ada anggota.
“Mereka yang gabung kelompok tani mengira akan dapat pupuk lebih gampang, ternyata sama dengan yang tidak ikut kelompok tani,” pungkasnya.
Sampai berita ini dirilis, belum ada klarifikasi dari pihak pemilik kios di sebrang jalan Pasar Blumbungan yang diduga telah melakukan permainan harga tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : |
Halaman : 1 2