DETIKINDONESIA.CO.ID, SORONG – Massa pendukung Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Dya Abdul Faris Umlati (AFU) dan Masyarakat Adat Suku Maya menggelar berunjuk rasa di depan Kantor KPU Papua Barat Daya, Kota Sorong, Senin (9/9/2024).
Nova Sroyer dari perwakilan perempuan dalam orasinya menyuarakan hak-hak perempuan yang dinilai tidak diakui oleh sesama orang Papua.
“Saya berdiri di sini tak bicara terkait politik atau kandidat tapi soal hak perempuan Papua yang tidak diakui oleh MRPBD (Majelis Rakyat Papua Barat Daya),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, seorang anak yang lahir dari rahim perempuan Papua dan laki-laki dari pendatang wajib memiliki hak sama di atas Tanah Papua, termasuk Papua Barat Daya.
Bagi Nova, setiap anak yang terlahir dari perempuan Papua atau laki-laki Papua haknya telah diberikan oleh Tuhan.
Oleh karena itu, seluruh perempuan Papua wajib memperjuangkan hak di atas tanah leluhurnya, dan tak boleh dibatasi atau didiskriminasi oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami (perempuan) punya hak yang dikasih langsung oleh Tuhan Allah harus dilindungi, jangan abaikan perempuan Papua di atas Tanah Papua,” katanya.
Unjuk rasa ini menyikapi hasil verifikasi faktual MRPBD pada 6 September 2024 tentang nama-nama bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memenuhi syarat keaslian OAP.
“Jadi kami masa pendukung dari pasangan Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw yang merasa dirugikan karena dinyatakan tidak diloloskan oleh MRPBD,” ujar Ketua Tim Koalisi ARUS Zeth Kadakolo.
Menurutnya, banyak hal yang dilakukan oleh MRPBD tidak berdasarkan fakta dan bukti bahwa AFU jelas-jelas terbukti sebagai anak asli Kabare Kabupaten Raja Ampat.
“Kami akan menyampaikan aspirasi kami untuk menyikapi keputusan MRPBD yang dianggap merugikan pasangan kami,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : TRIBUN SORONG |