Sementara Welly menyatakan bahwa, “kami sudah sering dijanjikan Pak, namun semua tidak ada realisasinya. Jika pertemuan ini tidak ada solusinya, buat apa kita mengadukan ke bapak-bapak yang terhormat untuk mendengarkan aspirasi kami Pak. Kami sudah capek di bohongi terus,” katanya.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih buat Pak Irwan karena telah peduli kepada kami melalui statment di pemberitaan beberapa minggu lalu, tambah Rahman, “kalo boleh jujur Pak, ibu, ojol ini sudah banyak yang kena diabetes karena hanya makan janji-janji manis. Tahun 2018, kami juga dijanjikan bahwa masalah ojol akan dibawa ke Prolegnas, tapi sampai saat ini janji itu seperti hilang tanpa ada kelanjutannya,” tutur Rahman.
Berbeda dengan Kemed, dirinya membeberkan pendapatan mitra dan aplikator yang dinilai tidak manusiawi. “Saya mau tanya, aplikator itu apakah bisnisnya di aplikasi atau transportasi. Harusnya kalau bisnisnya Aplikasi maka yang mengatur regulasi itu di Keminfo bukan Kemenhub. Lalu kenapa mereka menyewakan Motor Listrik (Molis) Pak, ini sudah sangat melanggar aturan bisnis. Jujur saja kami yang dirugikan, rekan-rekan harus menyewa Molis kepada aplikator, belum lagi potongan lainnya, apakah mereka bayar pajak dari hasil sewa Molis tersebut, kemudian penghitungan algoritmanya seperti apa. Asal bapak tau, kami ini memberikan kontribusi pemasukan negara cukup besar Pak, lalu kenapa tidak ada aturan hukumnya yang mengatur tentang itu,” urainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara peserta lainnya menanyakan hal yang sama, seperti biaya aplikasi, penundaan kenaikan tarif, tarif food dan barang, peran Keminfo dalam bisnis online, penundaan kenaikan BBM bagi ojol, dan sebagainya.
Mendengar keluhan tersebut, perwakilan Komisi V DPR RI berjanji akan menindaklanjuti tuntutan teman-teman ojol, dan akan memanggil pihak-pihak terkait dalam hal ini kementerian dan regulator untuk mempertanyakan hal tersebut. Sebagai bentuk keseriusan dari Komisi V DPD RI untuk memperjuangkan ojol, mereka berani membuat Surat Perjanjian dengan Kops Surat DPR RI diatas Materai yang berisikan, Komisi V DPR RI mengapresiasi Driver Ojol yang telah memperjuangkan aspirasi tarif transportasi online, dan selanjutnya Komisi V akan perjuangkan aspirasi tersebut terutama menyangkut payung hukum dan revisi UU No 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ melalui Prolegnas 2023.
Sebelum menutup pertemuan tersebut, Kong Nano secara lantang memohon kepada tiga perwakilan Komisi V DPR RI, bahwa jika kemudian hari ada pembahasan hal yang dibicarakan bersama dengan Komisi V dan pihak terkait, “Mohon kiranya nama-nama yang dilibatkan dalam diskusi tersebut adalah mereka yang hadir pada hari ini dengan mengisi absen sebanyak 13 orang. Tolong jangan pernah melibatkan orang diluar dari yang hadir hari ini Pak, apalagi kalau bukan ojol dan bersurat dengan mengatasnamakan ojol. Itu saja pesan kami Pak, makasih,” tutupnya.
Setelah mendapatkan kesepakatan bersama, perwakilan KON bertukar surat dengan perwakilan Komisi V, lalu bersama-sama keluar menuju peserta aksi untuk menjelaskan pembicaraan yang terjadi kepada seluruh Driver Ojol yang ada di depan Gerbang DPR RI.
Diluar Gerbang DPR RI, peserta aksi secara bergantian melakukan orasi untuk mengutarakan aspirasi lainnya terkait ojol, dan terlihat juga dalam barisan aksi, Komunitas Energy Satu Aspal dan TTPU membagikan makanan ringan kepada peserta yang hadir, sementara Komunitas Combet juga turut memberikan air mineral sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Diatas Mokom, Heddy Santawa berjanji akan memperjuangkan seluruh aspirasi ojol hingga ke Prolegnas 2023, dan dirinya juga membacakan dua poin yang menjadi janji Komisi V terhadap teman-teman ojol. Sementara Irwan menuturkan jika dirinya sangat peduli dengan apa yang dirasakan oleh teman-teman ojol, untuk itu dirinya akan berjuang agar ojol mendapatkan payung hukum.
“Saya sangat mengerti apa yang dirasakan teman-teman semua, kalian adalah Rakyat Indonesia yang memiliki hak yang sama dengan lainnya. Untuk itu saya akan berjuang agar ojol memiliki payung hukum yang jelas sehingga negara harus berani mengakui bahwa ojol merupakan moda transportasi khusus bila sudah memiliki aturan hukumnya,” janji Irwan saat diatas Mokom dihadapan ribuan peserta Aksi 298.
Tepuk tangan dan sorakan gemuruh dari peserta aksi menandai bahwa seluruh peserta aksi yang hadir merasa puas dengan jawaban dari Anggota Komisi V DPR RI tersebut, apalagi dengan disertakan bukti surat yang kuat untuk menagih janji atas ucapannya bilamana mereka mengingkari, dan pastinya Koalisi Ojol Nasional akan kembali ke DPR RI untuk terus mengawal proses tersebut masuk dalam Prolegnas.
Sebelum membubarkan diri, seluruh peserta aksi berdoa bersama sebagai ungkapan syukur atas perjuangan yang membuahkan hasil. Kemudian peserta aksi melakukan konvoi bersama dengan motor yang diiringi lagu-lagu perjuangan aksi mulai dari depan Gedung TVRI menuju Surdirman dan berakhir di Monas.
Terkait Aksi KON 298
Sebagai informasi, aksi 298 dapat berjalan lancar karena bantuan dana dari swadaya seluruh driver Indonesia. Dinilai masih kurang, di lokasi aksi galangan dana pun dilakukan oleh seluruh peserta yang hadir demi membayar kekurangan sewa Mokom. Ini merupakan bukti bahwa Aksi 298 merupakan panggilan hati nurani dari driver ojol Indonesia yang peduli terhadap kesejahteraan kaumnya meskipun masih banyak driver yang titip nasib kepada mereka yang aksi, serta membuktikan bahwa aksi tersebut tidak ditunggangi oleh kepentingan lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2