Anggota Dewan Kunker, Ratusan Warga Sei Lepan Demo ke Kantor DPRD Langkat

DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Seratusan warga dari Desa Harapan Baru, Desa Lama Baru dan Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, lakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kabupaten Langkat Sumatera Utara, pada Senin (5/6/2023) sekira Pukul 11.00 WIB.

Mereka medesak DPRD Langkat merevisi terkait bangunan yang tidak bermanfaat bagi masyarakat dan menormalisasi “Bendung Sei Lepan”. Pasalnya, ‘Bendung Sei Lepan’ sangat merugikan masyarakat di dua Desa dan satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Sei Lepan.

“Akibat ‘Bendung Sei Lepan’ banjir sering terjadi, dan kami para petani karet, sawit dan padi mengalami kerugian yang sangat besar, di karenakan tanaman kami terendam dan busuk,” ujar Sorkam Robert Simamora selaku koordinator aksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam aksi di depan Kantor DPRD dengan pengawalan personil Polres Langkat tersebut, pengunjukrasa juga merasa kecewa, pasalnya, tidak satupun anggota DPRD dapat menemui mereka saat melalukan orasi.

Disela para pengunjukrasa menyampaikan orasinya, Ida Kaunar selaku Sekretariat Kabag umum menemui pengunjukrasa dan menyampaikan, semua anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja (Kunker).

“Semua DPRD Langkat sedang melakukan kunjungan kerja (Kunker) keluar daerah,” ujar Kabag umum di dampingi Kepala Tim Intel Polres Langkat, sembari meminta sepuluh orang perwakilan pengunjukrasa masuk keruangan untuk menyampaikan aspirasi.

Disaat menggelar dialog menyampaikan aspirasi di salah satu ruangan Kantor DPRD tersebut, Suhemi menyampaikan, agar anggota DPRD Langkat dapat hadir menyahuti warganya. “Jangan saat bapak-bapak yang terhormat butuh dukungan dari kami, berjanji akan berbuat yang terbaik buat rakyat,” ujarnya.

Lanjutnya, masalah ‘Bendung Sei Lepan’ yang dibangun tahun 2007 silam, dengan total anggaran mencapai miliran rupiah ini dinilai proyek yang sia-sia, karena lebih banyak minimbulkan efek mudarat dari manfaatnya buat kalangan petani di daerah tersebut.

“Setelah dibangun bendungan itu, warga di dua Desa dan satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Sei Lepan, sudah belasan tahun memendam keresahan. Karena keberadaan bendungan di Dusun Aras Mesin, Desa Harapan Baru, kami selalu terkena banjir,” terang Suhemi.

Pada kesempatan yang sama, keterangan dari salah satu warga saat diruangan rapat, masalah ini juga sudah pernah dilaporkan ke anggota DPRD Langkat, namun hingga kini belum ada solusinya untuk mengatasi dampak lingkungan

“Sudah 10 tahun kami menderita akibat bendungan tersebut, puluhan kali anggota DPRD Langkat datang, namun hingga saat ini tidak ada tanggapan,” ketus pengunjukrasa saat itu.

Menanggapi aspirasi pengunjukrasa dalam kesempatan itu, Zubaidah selaku Kabag Umum Sekretaris Dewan juga menyampaikan, akan menyampaikan aspirasi warga kepada anggota DPRD.

“Akan menyampaikan aspirasi warga kepada anggota DPRD yang membidangi masalah ini,” ucap Kabag Umum dalam pertemuan itu.

Pantauan Detik Indonesia saat di ruang pertemuan tanpa seorangpun anggota DPRD Langkat yang hadir, staf DPRD sempat mengalami buntuh, dan berulang kali menelepon ADC ketua DPRD Langkat

Namun untuk menenangkan pengunjukrasa, Kabag umum Zubaidah, terus berusaha menghubungi Ketua DPRD, dan menyampaikan akan mempertemukan warga dalam waktu tiga hari setelah pertemuan.

“Melalui komunikasi telepon, kami mendapatkan informasi, tiga hari setelah pertemuan, warga akan dipertemukan dengan anggota DPRD yang membidangi,” kata Kabag umum Juraidah.

Dengan penjelasan itu, kemudian wargapun membubarkan diri, sembari memberi komando “tiga hari lagi kita akan meminta jawaban dari DPRD terkait hasil RDP yang dijanjikan DPRD Langkat ini,” seru salah seorang korlap.

Menurut Informasi yang berhasil dirangkum Detik Indonesia diruangan rapat, Ketua DPRD Langkat akan melakukan pertemuan dan RDP (Rapat Dengar Pendapat) pada Rabu 07 Juni 2023, sekira pukul 13.00 WIB, bertempat Kantor DPRD.

Dan mengundang para Stake Holder lainnya yakni, para anggota DPRD Langkat yang terkait, sekaligus menghadirkan Kepala Desa, Lurah, Camat, Dinas PUPR Kab. Langkat dan 5 (lima) orang perwakilan dari masyarakat.