Apa Tujuan Otsus Papua?

Senin, 7 Februari 2022 - 06:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Ismail Asso

Penulis Adalah: Tokoh Muslim Papua

Hakekat Merdeka Secara Substansial, Barang siapa sudah melewati tahapan post intelektualisme yakni orang yang sudah tercerahkan yaitu orang yang cara berfikirnya sudah mencapai tingkat aukuflarung, enlightenment (tercerahkan) maka pemahamannya jauh melampaui rata-rata masyarakat awam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang-orang masih disini, dia sudah berada diseberang kali, dia berfikir jauh kedepan melampui rata-rata cara pikir orang biasa, cara pikirnya lebih mementingkan isi bukan bungkusan (formal, jargon, simbol).

Demikian kalau orang sudah tercerahkan secara intelektual pada ditingkat pencerahan (aukuflaarung, enlightenment) maka orang seperti itu biasanya menganut paham merdeka secara substansial dalam arti isinya bukan bungkusannya.

Baca Juga :  Tahun Ajaran 2023-2024 SMA Negeri 7 Halmahera Selatan Menerapkan Sistem Zonasi Dalam PPDB

Baginya yang penting (urgen) essensi bukan legal formal, bukan bungkusan tapi isi bungkusan, dalam pengertian MERDEKA dalam arti lebih pada pengertian substantial bukan lagi merdeka symbolik dalam arti batas teritory dan segala symbol ketatanegaraan kaku dan rigid.

Merdeka penting dalam arti symbol berguna sebagai syarat pengajuan dan pengakuan kedaulatan sebuah negara belum merdeka berdaulat tapi kalau negara sudah berdaulat tidak terlalu penting tapi kemakmuranlah yang utama.

Orang yang berada pada tahapan intelektual ditingkat tercerahkan itu biasanya jarang- (abai) mementingkan symbol sebagai yang penting. Mereka lebih mementingkan substansi bukan formalistik dengan segala atribut dan batas teritory yang umumnya bersifat lambang.

Gus-Dur salah satu Presiden Indonesia sebagai pelepornya, karenanya baginya pengguanaan “Hai Tanahku Papua, Bendera Bintang Kejora adalah lambang cultural bagi rakyat Papua dan itu sebagai indentitas yang orang Papua boleh menggunakannya.

Baca Juga :  Menjelang Hari Nusantara 2023, Tuan Rumah Pemkot Tidore Terus Mempersiapkan

Era pemerintahan Gus-Dur orang Papua dipersilahkan mengibarkan Bendera Bintang Kejora setengah tiang, menyanyikan Hai Tanahku Papua dll sebagai bagian dari lambang cultural bagi rakyat Papua. Gus-Dur tidak menganggap terlalu penting hal-hal yang bersifat symbol atau apalagi noken dan gelang buatan mama-mama Papua, biasa saja, yang dijual di emperan tokoh sekitar Pasar Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) Jayapura.

Bagi orang yang sudah pada tahapan cara berfikir ditingkat ini persoalan symbol tidak ditakutkan sama sekali sebagaimana ketakutan kelompok orang dengan anggapan symbol penting seperti sekarang ini.

Penggunaan nama Irian Jaya menjadi Papua bagi paham substansial adalah biasa sebab nama-hanya semata-mata nama kecuali mengganggu stabilitas kedaulatan NKRI, pengunaan kekerasan sebagai jalan terakhir ditempuh sebagai pertahanan kekuasaan nasional.

Baca Juga :  Pemprov. PBD dan TNI AL Kibarkan Merah Putih 78 Meter di Pulau Fani, Pulau Terluar Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Ismail Asso
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat
Pemerintah dan DPR Guyup Wujudkan Swasembada Energi
Presiden Prabowo Tentang Urgensi Patuh Pada Sistem Hukum dan Undang-Undang

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:33 WIB

1.700 Siswa Ikuti Perkemahan Pramuka di Sorong untuk Perkuat Karakter Anak

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:26 WIB

Retret Kepemimpinan di Akademi Militer, Karel Murafer Perkuat Integritas Sebagai Pemimpin Maybrat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:01 WIB

Masyarakat Fakfak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Letkol Lukman Permana Tegaskan Manfaat Besar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:45 WIB

Johny Kamaru dan Sutejo Siap Bangun Kabupaten Sorong untuk Periode 2025-2030

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:34 WIB

Samaun Dahlan Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Masuk dalam APBD Fakfak 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:12 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Ini Agendanya!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Mantan Bupati Kaimana Serahkan Aset Pemerintah Sebelum Pindah ke Rumah Pribadi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:52 WIB

Pasca Pelantikan, Wali Kota Sorong Ajak Bersatu Bangun Daerah : Tidak Ada Lagi 01,02

Berita Terbaru