DETIKINDONESIA.CO.ID, TERNATE – Diduga pilih kasih dalam pelayanan penyebrangan, PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (ASDP) Persero Cabang Ternate, diminta agar netral dalam pelayanan angkutan penyebrangan kepada pengguna jasa, terutama bagi sopir lintas penyebrangan antar Kabupaten Kota, se-Provinsi Maluku Utara (Malut) dan serta penyebrangan dari dan Ternate – Bitung.
Sekertaris Asosiasi Sopir Lintas Penyebrangan (ASLP), Hong Sumbala, kepada media ini, Minggu (15/1/2023), menyampaikan bahwa ASDP Cabang Ternate, di duga masih sering melakukan pilih kasih atas pelayanan penyebrangan, mulai dari antrian hingga pemuatan kendaraan ke atas Kapal Ferry milik ASDP, yang dilakukan oleh petugas hingga pengurus ASDP di lapangan.
Lanjut Hong, kondisi seperti ini sering menimpa anggota ASLP di pelabuhan Penyebrangan Bastiong, terutama sistem pengaturan pemuatan yang diduga kuat ada persaingan tidak sehat, dimana ini sering dilakukan oleh oknum – oknum tertentu dilingkup ASDP Cabang Ternate itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“misalkan mereka (sopir) yang sering menyebarang menggunakan jasa Kapal ALP, sering kali dipersulit jika membutuhkan jasa Kapal ASDP, padahal jadwal dan waktu keberangkatan mereka bertepatan dengan jadwal kapal ASDP itu sendiri,” ujar Hong sebagaimana informasi yang diterimanya dari anggota ASLP.
Selain itu Hong, juga menjelaskan bahwa dengan sistem pelayanan seperti ini, sudah tentu berdampak pada penundaan keberangkatan mobil, sehingga terjadi antrian dua hingga tiga hari. Hal ini tentunya memakan biaya yang cukup besar dan sangat merugikan para sopir, jika mobil mereka tidak diberangkatkan dan dibiarkan parkir berhari-hari lamanya di dalam areal pelabuhan.
“Selaku Sekertaris ASLP, saya berharap agar pihak ASDP Cabang Ternate, melakukan pelayanan secara netral dan tidak tebang pilih, serta membeda-bedakan antara pengguna jasa ASDP maupun ALP, terutama para Sopir Lintas Penyebrangan yang notabene kita ketahui bahwa, para sopir tersebut memiliki peran penting terhadap pelayanan masyarakat di wilayah Malut, dalam hal penyuplaian pasokan Sembilan bahan pokok (Sembako), dari Sulawesi Utara (Sulut) ke Maluku Utara (Malut),” ungkapnya.
Lebih lanjut Hong, mengaku bahwa anggota ASLP ini berjumlah kurang lebih 300 orang, yang mana ini sudah tergabung ASLP Sulut dan ASLP Malut. Dengan jumlah yang begitu banyak maka kami menginginkan sistem pelayanan harus sesuai dengan aturan, serta mekanisme yang berlaku dikarenakan profesi kami ini bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya