Danantara dirampok? Itukah yang membuat para investor ketakutan dan ramai-ramai membuang saham yang ada dalam portofolio Danantara? Mungkin juga, mengingat begitu banyaknya tokoh politik disana, mungkin melampaui pakar investasi. Bahkan adanya tokoh yang terindikasi sebagai penjahat keuangan ikut di dalamnya. Tapi mungkin juga tidak. Bisa saja, tokoh politik itu ternyata ahli investasi yang selama ini tidak terdengar kesaktiannya, dan orang yang terindikasi penjahat keuangan itu, sudah bertobat dan ingin mengabdi untuk negeri. Namun demikian, bukan berarti Souvereign funds ini aman dari perampokan dengan legal.
Sebelum sampai disana, mari kita bahas dulu, bagaimana menghasilkan uang dari Danantara. Tapi sebelum sampai disana lagi, mari kita bahas, binatang apa itu Danantara ?
Walau namanya keren seperti Souvereign funds dan sebagainya, intinya, Danantara ini adalah Private Equity (PE), alias perusahaan yang didirikan untuk melakukan investasi, dan mengambil untung dari investasinya itu. Dan dalam prosesnya, dia boleh melakukan ini dan itu untuk mengumpulkan dana, yang nantinya akan diinvestasikan lagi, atau digunakan untuk hal-hal lain yang dibutuhkan. Simple kan?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
One point yang menarik adalah : biasanya PE didirikan untuk menginvestasikan kelebihan dana, agar tidak jadi dana yang menganggur.Tapi (mungkin saya yang kurang informasi) rasanya Indonesia tidak dalam kondisi itu. Kita adalah negara yang haus akan uang… dan itu saya rasakan dari aura haus akan uang negara ini, dan mungkin banyak dari pembaca sekalian merasakan apa yang saya rasakan.Maka itu, kemungkinan besar, PE ini didirikan bukan untuk menginvestasikan kelebihan dana, tapi lebih untuk mencari uang.
Bagaimana PE ini menghasilkan uang?
Dengan aset 14000 T yang konon terdiri dari saham-saham BUMN kita yang maha besar, dan amunisi 350T yang konon siap diinvestasikan, banyak hal yang bisa disulap, untuk menghasilkan unag, yang bisa digunakan untuk menambal kebocoran APBN, atau program-program ajaib seperti makan siang gratis (kalau bingung atas istilah yang disebut dibawah ini, silahkan baca buku Dragon Slayer Trading Strategy) :
1. Goreng saham à ini adalah yang paling dasar. Dengan ukuran Kaiju yang mereka miliki (untuk lebih paham istilah ini, silahkan baca buku Dragon Slayer Trading Strategy), sekali mereka masuk ke satu saham, harganya akan meloncat kelangit. Namun karena ukuran mereka yang besar juga, untuk keluar sangatlah sulit. Karena pasti menyebabkan saham ambrol seketika. Maka itu, untuk keluar, bisa dengan menunggu kumpulan orang FOMO (Fear of missing out), untuk masuk, lalu keluar seketika… (ini ibarat pencuri). Ataaau… bisa pakai cara nomor 2
2. Block sale à jadi, setelah saham digoreng kelangit, PE yang bersangkutan akan menjual secara block sales (jumlah banyak), kepada suatu institusi kaya raya seperti JP Morgan atau Blackrock. Tapi jika melakukan ini, bukankah beresiko dituduh menjual aset negara? Ah ada cara nomor 3
3. REPO (Repurchase Agreement) à PE yang dimaksud akan berhutang, dengan jaminan saham yang sudah di goreng ke langit. Dan di goreng terus untuk pertahankan harganya.
4. IPO à PE yang dimaksud dapat go Public, kemudian mengambil uang banyak, atau membeli satu perusahaan, kemudian laporan keuangannya dipoles atau di dandani, lalu dijual ke public melalui IPO, kemudian sahamnya di goreng ke langit, kemudian liat poin-poin yang disebutkan sebelumnya
5. Pat-pat dulipat jual aset à bisa juga dengan menerbitkan surat utang untuk membeli aset salah satu BUMN yang dia kelola, kemudian aset itu dijual lagi dan uangnya digunakan untuk membeli aset lain yang lebih murah untuk dijadikan pembayaran hutang. Dengan demikian, walau uang keluar, tidak akan tercermin di ringkasan pembukuan. Karena jumlah aset bisa dibilang sama atau bertambah
6. Sekuritisasi à artinya mejadikan segala sesuatu sebagai produk investasi. Misalkan, perusahaan karya-karya yang punya tagihan besar ke pemerintah, sementara pemerintah belum punya uang untuk membayarnya.
Perusahaan karya-karya itu dapat diperintahkan untuk melakukan factoring, atau menjual tagihannya, yang dibayar dengan surat hutang oleh si PE, yang mana surat utang itu di factoringkan lagi ke bank untuk dapat cash.
7. Pendanaan sindikasi à alias mendanai proyek besar secara bersama-sama. Misalnya IKN. PE ini bisa mengajak perusahaan lain seperti Blackrock, atau JP Morgan untuk bersama mendanai IKN, ataaauuu kalau IKN sudah tercoreng namanya, dan masuk daftar tidak layak investasi, bisa saja mereka buat proyek raksasa baru.
Seperti Giant sea wall alias pulau reklamasi yang memanjang dari Jakarta sampai Surabaya.
8. Dan lain sebagainya, yang tidak terhingga jumlahnya, seperti derivatif, dan lain-lain, yang menjelaskannya mungkin perlu satu buku sendiri… Intinya, demikianlah PE raksasa yang ukurannya hampir 3 kali Temasek Holding Singapore ini dapat digunakan untuk mengumpulkan uang, yang uangnya, bisa digunakan untuk menambal-nambal kebolongan APBN Republik tercinta ini.
Sekarang kembali ke judul : Bagaimana merampoknya?
Bagaimana merampok Danantara?
Pertama dari segi potensi niat :
1. 14000 T di depan mata, tentunya sangat menggiurkan untuk di rampok
2. Begitu banyak orang dari berbagai kalangan di PE baru ini. Bisa saja mereka berpikir : kalau saya tidak melakukannya, orang lain yang melakukannya.
Bukankah hal semacam itu banyak terjadi di Indonesia?
3. Mental banyak orang Indonesia yang berpikir bahwa pesta tidak akan pernah berakhir.
Bahwa ponzi bisa diteruskan sampai batas yang tidak terhingga. Baru – baru ini, saya masih saja menemui orang yang ingin jadi kaya dengan cara berhutang, kemudian hutangnya itu dia gunakan untuk beli property, dan berhutang lagi, terussss, sambil asik berfoya-foya… saat dinasihati, kamu tau jawabannya apa ? “kalau lobang kecil bisa kesandung. Tapi kalau lobang gede, bisa buat kolam renang… hahahahaha” (Ya, segila itu)
Baiklah, dari segi niat, sangat mungkin para penyamun, terutama yang dekat dengan kekuasaan akan berlomba-lomba merampoknya. Walaupun katanya PE ini diawasi dengan sistem pengawasan sangat ketat… toh semuanya berasal dari niat… dan dengan uang 14000 T di depan mata, kita akan meluangkan segenap jiwa raga, kalau perlu bayar konsultan sekelas Mckinsey untuk memikirkan cara mencari celah hukum untuk merampoknya.
api bagaimana caranya? Yang jelas, caranya pasti sangat canggih. Tidak setolol anak-anak tanggung yang ditipu untuk beli crypto Manta dengan hutang pinjol, yang mana kemudian harganya anjlok hampir seketika setelah mereka beli.
Dan orang yang merayu mereka untuk all in, dengan santainya mengatai mereka “GOBLOK”.
Beberapa Metode :
1. Bersekongkol dengan lembaga yang tampak kredibel seperti Petro Saudi, untuk menciptakan investasi bodong bersama. Dimana Petro Saudi, setelah terima uang, menginvestasikan kembali uang itu ke perusahaan rahasia yang kelihatan kredibel juga, dibawah kendali para maling. Kemudian sisanya di rampok lagi dengan meminjam sisa dana yang ada dengan perjanjian yang menyesatkan. (ini kisah nyata di 1MDB loh)
2. Atau… kita bisa membuat investasi bodong sendiri, seperti membuat AI sendiri, kemudian mengklaim keberhasilan AI itu, sebagai alasan untuk menyuntikan dana lebih besar lagi ke proyek ajaib itu. Dan saat proyek ini terus bakar duit, kita tinggal membandingkan dengan AI lain di dunia yang semuanya masih merugi…
3. Atau… kalau mau lebih gila lagi, kita buat proyek AI canggih, kemudian kita dapat ijin untuk import NVDIA dari USA, tapi kemudian chip nya dijual lagi ke China dengan keuntungan beberapa kali lipat… who knows…
4. Manipulasi keuntungan untuk dapat komisi à ini biasa di banyak PE tidak bermoral. Dimana, pengelola PE biasanya berhak mendapat 2% dari dana yang masuk sebagai biaya operasional, dan 20% bagi hasil atas semua keuntungan yang diperolehnya à jadinya, ini memotivasi kita untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya dan sesingkat-singkatnya… yang mana, jika laba tidak bisa di dapat, maka laporan keuangan bisa di dandani, supaya jadi untung, dan komisi 20% dapat dibagi dengan riang gembira. (jaman subprime mortgage 2008 lalu, banyak kejadian begini
5. Dan tentunya masih banyak lagi ide-ide maling lainnya yang tidak terbatas jumlahnya… Tapi, apakah pasti di rampok?… Jawabanya belum tentu… mungkin saja semua yang ada disana berhati mulia, berhati lurus dan suci, yang berjuang jiwa raga demi bangsa dan negara, sebagaimana yang senantiasa mereka katakan… toh yang saya tulis disini hanyalah kemungkinan semata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : Energyworld.co.id |
Halaman : 1 2 Selanjutnya