Bahlil Ungkap Harga LPG 3 Kg Seharusnya Rp 16.500, Kenapa Lebih Mahal?

Kamis, 20 Februari 2025 - 11:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Detik Indonesia/CNBC)

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Detik Indonesia/CNBC)

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilo gram (kg) seharusnya jauh lebih murah dari harga yang berlaku di pasaran saat ini.
Harga LPG 3 kg yang dibeli masyarakat saat ini sudah mencapai Rp 23.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Padahal, Bahlil menyebutkan harga LPG 3 kg yang disubsidi negara itu seharusnya bisa dibeli oleh masyarakat yang berhak paling mahal Rp 16.500 per tabung.

“Idealnya harga (LPG 3 kg) ini sampai di rakyat tidak boleh lebih dari Rp 16.000 (per tabung). Saya kemarin sudah cek, Pertamina menjual itu ke agen itu Rp 12.750 dari SPBE. Ke agen itu nambahnya paling tinggi Rp 1.500, berarti kan kurang lebih sekitar Rp 14.500 sampai Rp 16.000. Dari agen ke pangkalan itu juga Rp 1.500 berarti Rp 16.000 sampai Rp 16.500 itulah yang harus diterima oleh rakyat,” paparnya dalam acara Indonesia Economic Summit di Jakarta, dikutip Kamis (20/2/2025).

Baca Juga :  Usai Sidang Kabinet, Bahlil Tegaskan Makan Gratis Masuk APBN 2025

Bahlil mengatakan, dirinya sudah menemukan banyak ‘mark up’ harga LPG di lapangan. Termasuk, dari rantai distribusi pusat hingga pengecer, sehingga harga LPG 3 kg yang dibeli oleh masyarakat menjadi lebih mahal dari harga yang sudah diperhitungkan oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tapi apa yang terjadi rakyat kita beli dengan harga, mohon maaf, Rp 25.000, Rp 23.000, ada yang Rp 30.000 (per tabung). Jadi kita ini mengambil hak rakyat, suruh rakyat bayar lebih,” katanya.

Harga jual LPG 3 kg yang tinggi di masyarakat membuat Bahlil terkejut. Oleh karena itu, ia sendiri tidak rela jika komoditas yang sudah disubsidi oleh negara namun masih didapatkan dengan harga mahal oleh masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Baca Juga :  Citra Positif 100 Hari Pemerintahan Prabowo Capai Rekor Tertinggi dalam Sejarah, Tody Ardianysah Ucapkan Selamat

“Ya saya sebagai mantan orang miskin yang dibesarkan dalam keluarga yang susah tidak rela ini terjadi,” imbuhnya.

Belum lagi, dia membeberkan bahwa sejatinya negara telah menggelontorkan alokasi subsidi untuk LPG 3 kg bahkan hingga Rp 87 triliun per tahun.

Potensi Subsidi Tidak Tepat Sasaran Capai Puluhan Triliun

Sayangnya, lanjut Bahlil, ternyata subsidi jumbo yang diberikan oleh pemerintah dan seharusnya diterima oleh masyarakat miskin tersebut tidak tepat sasaran.

Pertama, berdasarkan temuannya di lapangan, dia menemukan LPG 3 kg tidak mencapai berat aslinya. Dia menyebutkan berat LPG subsidi yang didapatkan oleh masyarakat paling banyak hanya 2,7 kg per tabung, dari yang seharusnya 3 kg.

Berdasarkan perhitungannya, Bahlil mengatakan ada potensi subsidi yang seharusnya diterima oleh masyarakat sebesar Rp 8,7 triliun per tahun yang tidak tersampaikan.

Baca Juga :  Ketua DPD RI dan Dewan Presidium Konstitusi Rapat Konsolidasi Terkait Maklumat Desakan Sidang MPR

“Kalau 2,7 (kg) itu berarti 10% dari 3 kg. 10% dikali Rp 87 triliun, (sebanyak) Rp 8,7 triliun (per tahun),” jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : BIM
Sumber : CNBC INDONESIA

Berita Terkait

Wamen Viva Yoga dan Para Bupati Bahas Penguatan Transmigrasi: Fokus pada Rehabilitasi Sekolah dan Pemberdayaan Ekonomi
Tokoh Masyarakat Sulut, Prof.Dr OC Kaligis dan Mayjend TNI Rano Tilaar berikan apresiasi dengan terpilihnya Ketua Umum K3
Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi Dukung UMJ Bangun Smart Village di Kawasan Transmigrasi
Rektor UMJ, Ma’mun Murod, Terpilih Jadi Ketua Umum FR-PTMA Periode 2025-2028
Angelica Tengker Kembali Pimpin KKK, Komitmen Baru untuk Sulut
Tanggapan Sejuk LaNyalla Mattalitti Atas Penggeledah KPK di Rumahnya
Anggota DPR Cantik Ini Minta Pemerintah Segera Menunjuk Duta Besar AS untuk Menghadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
IKA FEB Trisakti Siap Perkuat Kolaborasi dengan Berbagai Pihak Strategis

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 11:53 WIB

Bupati TTU Falent Kebo Hapus Utang, Penjahit Pasar Lama Sampaikan Terima Kasih

Senin, 14 April 2025 - 16:30 WIB

Gubernur NTT Nikmati Kopi Detusoko Sambil Menyaksikan Keindahan Alam Ende

Senin, 14 April 2025 - 16:12 WIB

Kadis Peternakan TTU Dorong Peningkatan Kesejahteraan Peternak Lewat Distribusi Sapi

Senin, 14 April 2025 - 11:49 WIB

Gubernur NTT Berikan Bantuan Rp1,1 Miliar ke SMA Negeri Ndondo, Buka Turnamen SMA Ndondo Cup II

Senin, 14 April 2025 - 09:07 WIB

Bupati TTU Jamin Dana Penghematan Mobil Dinas Akan Digunakan untuk Pembangunan Jalan di Kota Kefamenanu

Sabtu, 12 April 2025 - 16:38 WIB

Bupati TTU Falent Kebo Akan Dorong UMKM Lewat Car Free Day Tiap Pekan

Sabtu, 12 April 2025 - 09:12 WIB

Bupati TTU Falent Kebo Bebaskan Tunggakan Sewa Lapak Pedagang Pasar, Pembayaran Dilanjutkan Mei 2025

Jumat, 11 April 2025 - 16:44 WIB

Setelah Seluruh Mobil Dinas Dipusatkan, Bupati TTU Falent Kebo Bangun Garasi Baru di Depan Eks Kantor DPRD

Berita Terbaru

Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Sjahrir (Detik Indonesia/ANTARA)

Ekonomi & Bisnis

Danantara Siap Jadi Pemasok Likuiditas untuk Pasar Modal Indonesia

Selasa, 15 Apr 2025 - 15:54 WIB