Bahtera Penjual Angin: Humor Gus Dur Mencubit HMI

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

By: Penawali

Pada suatu ketika, Gus Dur, tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU), diundang dalam sebuah forum yang dihadiri oleh tokoh-tokoh muda alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Seperti biasa, Gus Dur tampil dengan gaya khasnya: santai, penuh humor, tetapi menyelipkan kritik tajam yang sering kali tidak langsung terasa.

Forum itu berlangsung dengan pidato-pidato panjang nan megah dari para alumni HMI. Salah satu pidato bahkan berbicara dengan penuh percaya diri soal “pemikiran strategis” yang katanya akan membawa Indonesia ke arah lebih baik. Namun, pidato itu terlalu teoritis, mengambang tanpa langkah konkret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah mendengarkan dengan seksama, Gus Dur pun diminta memberikan komentar. Ia berdiri perlahan, tersenyum, dan berkata, “Saya jadi ingat cerita tentang seorang saudagar di masa lalu yang sangat pandai berjualan. Dia bisa menjual apa saja, termasuk sesuatu yang tidak terlihat.”

Baca Juga :   Egoisme dan Moralitas Pemimpin Publik

Semua hadirin mulai penasaran. Gus Dur melanjutkan, “Saudagar itu menjual angin.”

Ruangan mendadak hening. Semua peserta tampak bingung, mencoba menangkap maksud Gus Dur.

“Saudagar itu keliling kampung membawa bahtera besar yang ia buat sendiri,” kata Gus Dur sambil terkekeh. “Ketika ditanya, ‘Apa isi bahtera ini?’ Dia menjawab, ‘Angin segar untuk masa depan. Kalau mau berhasil, beli dari saya!’ Banyak yang percaya, lalu membayar mahal untuk sesuatu yang sebenarnya tidak ada.”

Sontak ruangan meledak dengan tawa. Tetapi Gus Dur belum selesai.

“Masalahnya,” lanjutnya, “bahtera itu kosong. Tidak ada isi sama sekali, hanya angin. Sama seperti pidato-pidato tadi. Kalian bilang ini ‘pemikiran strategis’, tetapi mana isinya? Kalau terus seperti ini, jangan sampai KAHMI hanya menjadi saudagar angin: banyak bicara, sedikit solusi.”

Baca Juga :  Ekonomi Kerakyatan Berkolaborasi Dengan Ekonomi Syariah Menjadi Solusi Terbaik Dalam Mendorong Keadilan Sosial Masyarakat Di Tanah Air Dan Dunia Untuk Menghadapai Tantangan Globalisasi Ekonomi Kapitalis

Para hadirin, terutama dari kalangan HMI dan KAHMI, tersenyum kecut. Mereka tahu Gus Dur sedang menyindir pola pikir yang seringkali terlalu teoritis tanpa aplikasi nyata.

Di akhir, Gus Dur menambahkan, “Pemikiran besar itu seperti bahtera yang penuh muatan. Ia harus membawa sesuatu yang berguna, bukan sekadar mengangkut angin. Kalau hanya bicara soal masa depan tanpa tindakan nyata, ya tidak jauh beda dengan jualan angin tadi. Jadi, ayo, berbuat sesuatu yang nyata, jangan cuma bicara!”

Kritik Gus Dur itu menjadi viral di kalangan alumni HMI. Banyak yang merasa tertampar, tetapi juga termotivasi untuk memperbaiki diri. Hingga hari ini, kisah “bahtera penjual angin” menjadi salah satu anekdot Gus Dur yang dikenang, mengingatkan semua orang untuk tidak terjebak dalam romantisme sejarah tanpa kontribusi nyata.
———–
_*) Sebuah anekdot ala Gus Dur sebagai refleksi kritis terhadap gagasan Salihudin (2024) dalam artikel “KAHMI dan Tantangan Pemikiran Masa Depan.”_

Baca Juga :  "Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo Dalam Kerangka Presisi Polri Dan Konteks Indonesia Maju"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor : LUKAS
Sumber :

Berita Terkait

Pemuda Gereja Diharapkan Membudayakan Baca Buku
Makna Natal & Cinta yang Tulus Senator Nelson Wenda Bagi Anak-Anak Terpingirkan
Jadilah Garam dan Terang
Forum Rakyat Indonesia Unggul: Refleksi Akhir Tahun 2024, Mengurai Benang Kusut Problematika & Meraih Masa Depan Indonesia Unggul 2045
Peran Pemerintah sebagai Solusi atas Konflik di Kabupaten Lani Jaya
Mengapa Yesus Lahir di Dunia
Politik dan Natal di Tanah Papua
Konflik Politik dan Resolusi

Berita Terkait

Selasa, 28 Januari 2025 - 20:38 WIB

Wali Kota Ternate Digugat di Pengadilan, Masalah Utang Piutang

Senin, 27 Januari 2025 - 17:43 WIB

Komunitas Law Fighters, Desak BPK Periksa Seluruh Harta Kekayaan Pejabat Maluku Utara

Senin, 27 Januari 2025 - 12:37 WIB

Pasien BPJS di Halsel Serahkan Ponsel Sebagai Jaminan Biaya Obat

Minggu, 26 Januari 2025 - 19:42 WIB

Ciptakan Liburan Yang Aman, Satlantas Polres Ternate Berikan Tips Berkendaraan

Minggu, 26 Januari 2025 - 05:57 WIB

Aksi Heroik Malut Unaited: Persik Kediri Takluk di Gelora Kie Raha.

Sabtu, 25 Januari 2025 - 17:21 WIB

Dialog Publik KNPI: Menelisik Akar Sosial Fenomena Bunuh Diri di Maluku Utara

Jumat, 24 Januari 2025 - 14:28 WIB

Dukun Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Halteng, Berikan Bantuan Benih padi 

Jumat, 24 Januari 2025 - 11:19 WIB

Dandim 1509/Labuha Serahkan 40 Unit Kendaraan Dinas

Berita Terbaru