“Secara organisasi, KAHMI dan HMI memang tidak terafiliasi ke politik tertentu, namun peran dari kader KAHMI dan HMI dalam pembangunan politik kebangsaan sangat besar. Bahkan sampai ikut menentukan kondusifitas politik dan arah masa depan bangsa. Di pemerintahan saja tercatat setidaknya ada delapan kader KAHMI yang menjadi menteri. Lebih banyak lagi di DPR, DPD, DPRD, Gubernur, Bupati dan Walikota,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengajak kader HMI dan KAHMI untuk tetap setia menjaga nilai-nilai luhur keislaman dalam bingkai keIndonesiaan. Menjadi benteng yang menjaga kedaulatan Indonesia terhadap serangan apapun yang datang dari dalam maupun dari luar. Mengingat kesatuan dan persatuan bangsa adalah segalanya, tak boleh dikorbankan dengan apapun, apalagi hanya karena alasan politik praktis semata,
“Menyikapi Pemilu 2024 yang sebentar lagi akan tiba, walaupun mungkin memiliki perbedaan dalam perjuangan politik, setiap kader HMI dan KAHMI harus tetap menjadi teladan, bahwa berkompetisi dalam politik harus dilakukan secara asyik. Tidak boleh penuh intrik, apalagi sampai membuat bangsa ini terpecah belah akibat hoax ataupun gosip,” pungkas Bamsoet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2