“Ada juga Intellectual Session yang dibahas dalam empat komisi. Komisi A membahas Pengembangan Budaya dan Kewirausahaan; Komisi B membahas Pembinaan Kerukunan Umat Beragama, Etnis dan Sosial; Komisi C membahas Pengembangan Teknologi dan Lingkungan; Komisi D membahas Pengembangan Hak Asasi Manusia, Kemanusiaan dan Pendidikan,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tujuan pendirian AAYG untuk mempererat hubungan antar pemuda berusia 18 hingga 40 tahun dari berbagai negara Asia dan Afrika. Terinspirasi dari keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955 di Bandung, yang menghasilkan Dasa Sila Bandung, menyatukan sudut pandang dan membangun kerjasama yang erat diantara negara Asia dan Afrika dalam mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.
“Semangat para pendiri bangsa dari berbagai negara Asia Afrika melalui Konferensi Asia Afrika 1955 harus terus dijaga oleh generasi muda di masing-masing negaranya. Salah satunya melalui Asian African Youth Government (AAYG). Terlebih saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19. Semakin menuntut kerjasama yang lebih erat antar warga dunia. Karena untuk selamat dari pandemi Covid-19, kita tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan dari berbagai warga dunia lainnya,” pungkas Bamsoet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2