Oleh : Sepi Wanimbo
“Diatas Batu ini Saya Meletakkan Peradaban Bangsa ini (orang asli Papua), sekalipun orang lain memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat, tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri” (Pend Ela I. S. Kijne, 25 Oktober 1925 di Aitumeri Mici, Wasior Manokwari Papua).
Selanjutnya 31 (Tiga Puluh Satu) tahun kemudian pada saat berlangsungnya sidang sinode GKI Pertama di Hollandia Bhinen Abepura, 18 – 29 Oktober 1956) tepatnya hari Jumat tanggal, 26 Oktober, jam 13.00 ( jam 1 siang ), Dominee I.S.Kijne kembali menegaskan atau lebih tepatnya bernubuat bagi Bangsa Papua bahwa, “kita bekerja diantara satu bangsa – Papua yang kita tidak tahu apa maksud Tuhan buat bangsa ini. Kita boleh pegang kemudi dan kendali, tetapi kita tidak dapat menentukan arah angin dan ombak di laut serta tujuan yang hendak kita capai. Barang siapa yang bekerja dengan jujur dan dengar-dengaran pada Firman Allah, dia akan berjalan dari satu pendapatan heran kepada pendapatan heran yang lain”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertanyaan kemudian adalah apakah kedua pernyataan iman Dominee Isak Kijne tersebut benar-benar Nubuat atas insoirasi Roh Kudus atau ramalan subyektif belaka?. Kepada dan untuk Siapa kedua pernyataan Iman Pendeta I.S. Kijnee tersebut disampaikan?. Sebelum kita mengklaim apakah Nubuat atau Ramalan, saya mengajak anda mengikuti beberapa ulasan berikut:
1. Kita tahu bersama bahwa kedudukan dan jabatan Nabi berakhir sampai pada Yohanis Pembaptis, tetapi Roh bernubuat tidak berakhir bersama jabatan Nabi. Setiap orang kristen boleh bernubuat berdasarkan Ilham Roh Kudus. Karenanya Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus menegaskan “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia – karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. ” ( 1 Korintus 14 : 1 ). Paulus juga mengingatkan jemaat di Tesalonika agar ” Jangan anggap rendah Nubuat – Nubuat” ( 1 Tesalonika 5 : 20 ). Petrus kemudian memberikan alasannya “Sebab tidak pernah Nubuat dikasilkan Roh Kudus orang – orang berbicara atas nama Allah” ( 2 Petrus 1 : 21 ).
2. Dominee Isaak Samuel Kijne berada dalam satu barisan bersama orang – orang yang telah diberikan kunci kerajaan Sorga dan telah menerima kabar baik dan berita keselamatan yaitu INJIL adalah kekuatan Allah. Kijne merupakan penerus Tingkat Estafet Amanat Agung Tuhan Yesus kepada murid – murid-Nya sebelum naik ke Sorga serta mereka yang telah menerima kuasa Api Roh Kudus melalui peristiwa Pentakosta di Yerusalem untuk memberikan Injil keselamatan kepada segala bangsa di muka bumi. Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid – murid- Nya: “kata orang siapakah anak manusia itu? “Jawab mereka: ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada juga yang para Nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? “Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! “Kata Yesus kepadanya, berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa- Ku yang di Sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas Batu Karang ini Aku akan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan Sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terikat di Sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga” ( Matius 16: 13 – 20 ). Menjelang detik – detik kenaikan-Nya ke Sorga, Yesus mendekati murid – murid-Nya dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala Kuasa di Sorga dan di bumi. Karena itu pergilah jadikanlah semua Bangsa murid- Ku dan Baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” ( Matius 28 : 18 – 20 ).
3. Substansi antara Nubuat pertama dan kedua yang interval waktunya 31 tahun, tetapi tidak saling bertentangan, justru saling berkesinambungan. Nubuat kedua menegaskan dan semakin memperjelas Nubuat pertama.
4. Kedua Nubuat tersebut telah, sedang dan saya yakin akan tergenapi pada waktunya. Mala penggenapan terjadi jauh sebelum kedua Nubuat ini diucapkan. Poin ini akan diuraikan pada bagian selanjutnya.
5. Kedua Nubuat tersebut di sini lain semacam teguran yang disampaikan kepada Pemerintah Belanda dan Amerika, terutama Pemerintah Republik Indonesia yang mempunyai ambisi kolonialisme yang besar untuk menginvasi dan mencaplok wilayah dan orang Papua. Kijnee menyadari ambisi buta pemerintah Indonesia untuk menguasai Papua sekaligus juga menyadari bahwa pemerintah Belanda dibawah tekanan pemerintah Amerika Serikat demi kepentingan Ekonomi ( Freeoort ) tidak akan berbuat apa – apa untuk menyelamatkan untung dan manusia Papua. Ini tertermin dari jawaban Kijnee dalam sebuah wawancara oleh wartawan Harian Kota Leiden,L.D. Holvast pada hari saptu, 9 Mei 1969 setelah Kijnee menghakiri pengabdiannya bersama Zending. Holvast bertanya seperti ini: Mengapa anda memilih pulang ke Negeri Belanda pada saat orang Papua masih mem – butuhkan pikiran dan karyamu? Kijne menjawab: sebenarnya saya tida mau pulang ke Belanda karena pasti di sana – Papua – saya diberikan tempat tinggal bagi seluruh keluarga dan anak cucu seperti di Vlaardingen, namun saya harus pulang dengan terpaksa ke tanah Belanda karena situasi politik yang tidak baik antara bangsa Indonesia, Belanda dan penguasa dunia pada saat itu Amerika dan sekutunya, Rusia, China dan sekutunya ketika saya ditinggalkan tanah Nieuw Guinea masih ada 120 rekan yang masih bekerja hingga Oktober 1962. Saya pulang dengan keyakinan bahwa tanah dan bangsa Papua akan dikuasai oleh mereka yang mempunyai kepentingan politik atas segala kekayaan dari hasil tanah ini, tetapi mereka tidak akan membangun manusia Papua dengan kasih sayang, sebab kebenaran dan keadilan akan diputar balikan serta banyak hal baru yang akan membuat suatu saat orang Papua akan menyesak, tetapi itu bukan maksud Tuhan, karena itu keinginan manusia sebab pasti suatu saat orang Papua akan meliat maksud Tuhan untuk tanah dan alamnya yang penuh misteri, rahasia dan kepastian untuk sebuah masa depan yang pasti.
Berdasarkan Lima poin uraian diatas, kedua pernyataan Iman Pdt. Isaak Samuel Kijne yang diilhami kuasa Roh Kudus diatas tidak dapat diragukan keaslian Nubuatnya. Kedua Nubuat tersebut bermisi restorasi bagi masa depan bangsa Papua sekaligus peringatan kepada bangsa Imperialis – Kapitalis yang datang ke – Papua dengan berbagai kepentingannya. ( Ruben Benyamin W. Gwijangge. Papua Bangkit Memimpin Dirinya Sendiri, Hal. 86 – 90 ).
Salah satu cara paling hebat kita dapat bangkit penentukan masa depan kita adalah untuk dengan penuh percaya diri menaati perintah – perintah Allah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Sepi Wanibo |
Editor | : Michael |
Sumber | : Anggota Forum Peemuda Kristen di Tanah Papua |
Halaman : 1 2 Selanjutnya