DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar mundur dari pengurus ICMI, karena tak sepandangan dengan Ketua Umum ICMI Arief Satria, Kemarin, Jumat (18/3/2022).
Menurut Arvindo Noviar bahwa memberi stigma negatif kepada LGBT adalah Mencerminkan Sikap Seorang Cendekiawan Muslim yang tidak pekah terhadap perbedaan yang muncul dari warga negara.
Menurutnya, Ia menyayangkan pernyataan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang menyatakan LGBT adalah penyakit sosial. Sebagai seorang pimpinan organisasi sebesar ICMI, Bung Arief Satria seharusnya mampu berpikir, bertindak dan bersikap lebih jernih dan adil terhadap masalah sosial. Ujar Arvindo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjutnya, Ia seharusnya bias semacam itu tidak boleh keluar dari pikiran, ucapan bahkan gerak-gerik seorang cendekiawan muslim. Kata Ketum Partai Rakyat.
Ia menambahkan, jika argumen yang ditempelkan pada stigma negatif terhadap LGBT itu dihubungkan dengan masa depan 5.0 (metaverse). Saya mengambil sikap diametral terhadap argumen itu. Justru masa depan Indonesia yang berkelindan dengan desentralisasi berbasis digitalisasi akan membuat wawasan generasi masa depan Indonesia tentang hadirnya sebuah negara, terutama mengenai teritorial akan terkikis. Maka, jika bukan dengan adagium “Bhinneka Tinggal Ika”, lalu dengan apalagi kita mampu mengikat NKRI?. Terang Arvindo Noviar yang juga tokoh pemuda ini.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya