Oleh: Muhammad Hani Arrifai – Mahasiswa s2 Universitas PTIQ, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Warga di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan dihebohkan dengan adanya air yang keluar secara misterius sejak dini hari tadi. Mereka kemudian berebut air yang dianggap berkah merekapun bertabaruk dengan iar tersebut sampai rela berebutan. Air yang mengucur deras ini sejak pukul 02.00 WIB dianggap aneh karena sebelumnya tidak oada sumber mata air setempat. Apalagi, air yang keluar jernih dan tidak berbau. Petugas PDAM segera melakukan penelusuran dan diketahui bahwa ir tersebut berasal dari pipa PDAM.
Berkah secara bahasa berarti bertambah (Al Ziyadah) dan bertumbuh (al nama’) sedangkan menggunakan atau mencari keberkahan itu disebut tabaruk. Dalam pengertian yang popular secra istilah Berkah adalah banyaknya kebaikan pada sesuatu dan bersifat menetap. Definisi berkah menurut Al Alusi adalah sesuatu yang bertumbuh dan bertambah secara tersirat atau secar aakal dan bertambahnya kebaikan serta menetapnya kebaikan tersebut, dan nisbat keberkahan itu hanya kepada Allah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seluruh ulama sepakat bahwa keberkahan itu mutlak datang dari Allah, Adapun soal apakah keberkahan Allah itu terdapat pada benda-benda mati, hal ini yang menjadi titik perbedaan pandang antar ulama mereka yang menolak bahwa ada keberkahan pada benda mati sebagai bentuk preventif dari kesyirikan, khawatir hal itu menjadi kultus “Larangan terhadap hal ini muncul sebagai bentuk ‘sadd al-dzari’ah’ (menutup jalan menuju kemungkaran) karena khawatir masyarakat akan terjerumus dalam keyakinan yang salah terhadap kuburan orang-orang saleh dan peninggalan mereka” (kutipan dalam al tabaruk bi sholihin baina mujizin wal mani’in, hal.11, cet maktabah at takhsisah li rad al wahabiah) mereka tetap dalam keyakinan bahwa tabaruk tetap ada pada peninggalan nabi saw, sebagaimana yang dilakukan Shabat Abu Ayub Al Anshari yang datang ke makam Rasulullah lalu menyeka mukanya dengan debu kubur.
Allah berfirman :
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. ( Ali Imran 96)
Ayat ini menjadi dalil bahwa benda mati berupa kota Mekah bisa menjadi berkah sebab Allah yang memberkahinya, sebagaimana juga dalam Q.S Al Isra ayat 1 disana Allah memberkahi masjid al haram dan masjid al aqsha. Artinya keberkahan itu bisa saja ada pada benda-benda yang memang memiliki nilai dan kebaikan.
Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Hasani Al-Maliki dalam bukunya Mafahim Yajibu an Tushahhah, menambahkan bahwa praktik tabaruk itu hanya sebatas media perantara kepada Allah (wasilah) melalui suatu pengantar keberkahan baik itu berupa jejak, bekas, tempat, maupun manusia. (Mafahim Yajibu an Tushahhah, Surabaya:Haiatus Shafwah Al Malikiyyah,hal.232) perintah mencari wasilah ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an Al Maidah 35
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.
Yang perlu menjadi parameter kita bahwa pusat dari keberkahan hanya datang dari Allah, makhluk manapun tidak bisa mendatangkan keberkahan dari dirinya sendiri, sepatutnya dalam menilai sesuatu yang menyangkutpautkan keberkahan ukurlah sejauh mana sesuatu itu memberikan dampak positif (kebaikan) bagi kehidupan. Manakala berdampak positif maka barulah ia dinyatakan berkah sebab ia bernilai. Sebagaimana berkah itu didefinisikan dengan ziyadatul khair (bertambahnya kebaikan).
Menyikapi kejadian viral di Desa Rowoyoso itu membuka fakta bahwa keyakinan yang lahir tidak dari ilmu bisa membawa pada hal yang katakanlah berpotensi merugikan. Hal ini menjad pecut para tokoh agama dalam hal menaikan taraf beragama dengan basis ilmu bukan sebatas ikut-ikutan (fomo) dan tentunya hal ini juga menjadi tanggung jawab bersama terutama aparatur sipil negara untuk memastikan informasi yang akurat guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. bisa dibayangkan bila air yang keluar adalah sesuatu yang beracun, tentu hal ini sangat berbahaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : Muhammad Hani Arrifa'i |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |