Sungguh, saya tidak mau mencurigai Men-ora lebih jauh daripada hanya sekadar jumud belaka, karena jika ternyata ada motif yang lain-lain selain jumud, maka akan hancur-leburlah Indonesia di masa depan. Karena masa depan Indonesia ada di tangan pemuda, selama-lamanya di tangan pemuda. Terang Arvindo Noviar yang Juga Ketua Umum Termuda di Partai Politik Nasional Ini.
Walau sesungguhnya saya mafhum, bahwa bukan hanya para pemuda KNPI yang berhak menyandang label pemuda di bumi Indonesia ini. Hari ini, pemuda-pemudi di seluruh Indonesia, sebagian tanpa organisasi, sebagian yang lain mengorganisir diri di dalam organisasi tanpa bentuk, dan sebagian yang lainnya lagi ada di dalam organisasi-organisasi yang tidak berkelindan dengan KNPI, sedang menggeliat, sedang menyusun niat, sedang menyulut api perjuangan. Hanya, sayangnya, wajah pemuda yang tergambar di ruang publik diwakili oleh para pemuda KNPI, yang saling bertukar lebam pada wajahnya. Apa akal?.
Saya akui Men-ora cukup gemilang mengelola olahraga, tapi tidak untuk pemuda. Maka saya sebagai pemuda mencabut huruf P daripadanya. Dan jika men-ora tidak berusaha sekeras-kerasnya untuk mengembalikan huruf P pada nomenklatur akronim dari Menteri Pemuda dan Olahraga, maka sesungguhnya bonus demografi yang selalu menjadi buaian para intelektual dalam seminar-seminar kepemudaan berpotensi menjadi semacam takhayul di masa depan. Men-ora, men opo ora? Pemuda yang satu ini bersungguh-sungguh berharap padamu. Pungkas Arvindo Noviar, Tokoh Muda dan Ketua Umum Partai Rakyat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : Mul |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2