“Saya ada banyak teman kreator yang kontennya di bidang politik dan kritik sosial. Mereka bisa diajak kolaborasi sehingga wawasan politik yang akan disampaikan ke milenial semakin mengena,” ucap Kevin.
Sepanjang pengamatannya, menurut Kevin, saat ini juga sudah banyak anak milenial yang mulai tertarik membicarakan politik. Hal itu terbukti dari respon-respon di konten miliknya.
“Misalnya soal Presidential Threshold 0 persen, banyak anak Milenial yang setuju. Kemudian soal Penundaan Pemilu, banyak yang keras menentang. Artinya mereka juga banyak tahu dan peduli soal politik ini,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan oleh Kevin, di era digital seperti sekarang di mana media sosial menjadi kebutuhan utama anak muda, edukasi yang dilakukan lewat platform-platform medsos sangat cocok.
“Cara-cara konvensional sudah sulit masuk di kalangan milenial. Makanya untuk menjangkau anak muda harus dikembangkan dengan cara dan melalui media yang dekat dengan mereka, antara lain Tiktok,” papar alumnus Universitas Gunadarma itu.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2