Bersatu Menentukan Masa Depan

Selasa, 19 September 2023 - 07:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sepi Wanimbo – (Ketua Umum DPD – PPDI PPP Ketua Umum DPD – PPKL & AB PPP)

“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota – anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. ( 1 Korintus 12 : 12 – 13 ).

Sejarah membuktikan dulu nenek moyang Orang Asli Papua, ( OAP ). Hidup selalu kompak, sehati, sepikir dan berdamai dengan keluarga, sahabat, kerabat dalam aktivitas pelayanan sesuai profesi masing – masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap daerah, wilayah yang ada di Papua.  punya pemimpin masing – masing ada pemimpin peran, ada pemimpin ekonomi, ada pemimpin berdamai dan ada pemimpin berwibawa.

Pemimpin ini mereka selalu mengatur masyarakat dimana mereka pimpin atau hidup bersama dengan mereka dan pemimpin tidak pernah mengecewakan kepada masyarakat tetapi selalu menciptakan rasa nyaman, damak kepada masyarakat maka hidup penuh dengan suka cita.

Dari wilayah lain tidak pernah mengatur
wilayah lain atau dari daerah lain tidak pernah juga mengatur.

di daerah lain tapi mereka selalu mengatur ekonomi, politik, pendidikan dan kesejahtraan di daerah mereka sendiri.

Hidup dalam pelayanan pemerintahan adat selalu dengan baik, dalam ekonomi, pendidikan, dan politik juga dengan baik karena mereka memimpin dirinya sendiri di wilayahnya.

Baca Juga :  Konflik Politik dan Resolusi

Sekarang ini kita bisa liat sejak tanggal, 17 Agustus 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia. merdeka  sejak itu nenek moyang Orang Asli Papua, ( OAP ). Mengalami perubahan dalam hidup.

Mengapa ada perubahan kita liat dulunya nenek moyang Orang Asli Papua, ( OAP ). Tidak mengenal namanya desa tetapi mereka sudah tau nama desa, dulunya nama kecamatan sekarang distrik tidak tauh tetapi mereka tauh nama distrik, dulunya nama Kabupaten moyang Papua tidak tau tetapi mereka sudah mulai tau dan namanya provinsi mereka tidak tau tapi mereka sudah mulai tau lagi.

Sejak itulah Orang Asli Papua, ( OAP ). Merasakan perubahan dalam hidup dan kehadiran wilayah baru itu dengan jumlahnya cukup besar membuat Orang Asli Papua, ( OAP ). Sudah mulai dikelompokan sendiri – sendiri misalnya orang Lani sendiri, Orang Yali sendiri, orang Paniai sendiri, orang pantai sendiri, orang Nduga sendiri, orang Nabire sendiri dan daerah lainnya.

Membuat petak – petakan sehingga nilai kebersamaan, kekompakan dan kesatuan dulunya orang tua sudah.

bangung baik itu mulai runtuh dengan kaya baru kebijakan baru oleh pemerintah pusat.

Perkembangan, kemajuan teknologi ini terus berkembang dan terus beruba maka Orang Asli Papua, ( OAP ). Tidak bisa mengikuti arah angin ini saja tetapi perkembangan yang sedang terjadi ini harus liat dengan mata rohani dengan baik karena sekarang ini tidak seperti dulu lagi tapi perubahan yang sedang terus terjadi demi waktu ke waktu.

Baca Juga :  Tuju Orang Ketua DPK- IKAPTK di Papua Barat Dilantik di Raja Ampat

Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat maka Orang Asli Papua, ( OAP ). Tidak bisa ketingalan dari orang lain tapi harus siap dengan kemampuan baik untuk menghadapi tantangan ini.

Generasi muda saat ini nilai – nilai baik atau beni – beni yang baik sudah di tanam oleh nenek moyang Orang Asli Papua, ( OAP ). Ini tentu dikembalikan seperti dahulu lagi mulai dari sekarang bukan besok.

Bagimana cara mengembalikan kesatukan bagi Orang Asli Papua, ( OAP ). Seperti dahulu lagi yaitu jangan bedakan kau dari Papua pesisir kau dari Papua pegunungan, kau dari Papua selatan, kau dari Papua utara dan lain – lain tetapi kita Papua itu satu berkulit hitam rambut keriting.

Jangan kita beda – bedakan antara sesama Orang Asli Papua, ( OAP ). Tetapi kita satu mama, satu bapa dalam satu honai atau dalam satu perahu besar bernama pulau Papua.

Bersatu hati menentukan masa depan, bersatu hati selamatkan diri, bersatu hati selamat negeri sendiri, bangsa sendiri supaya hidup kita penuh dengan suka cita dan kemuliaan TUHAN.

Kita tidak bisa berharap 100% perubahan nanti akan datang dari Amerika, India, Jepang, Belanda, Korea, Indonsia dan negara lain tetapi perubahan akan memulai dan wujudkan dari diri kita sendiri.

Baca Juga :  Ketua Umum Cendikia Muda Nusantara: Jangan Politisasi Pernyataan Kapolri

Wujudkan perubahan ini kita butuh kehadiran TUHAN dan pemulihan TUHAN di dalam hidup setiap pribadi serta pemulihan tanah ini melalui Doa dan puasa sehingga bagi Orang Asli Papua, ( OAP ). Bersatu hati dalam TUHAN maka perubahan yang dirindukan oleh rakyat, pasti akan terjadi dengan kuasa TUHAN sendiri.

Bersatu hati  kunci untuk sukses dan memulai dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik,   dan bidang lainnya juga akan menentukan masa depan yang baik.

Tinggalkan budaya ego, tinggal budaya miras, tinggalkan budaya curi, tinggalkan budaya peran, tinggalkan budaya iri, tinggalkan budaya seks bebas, tinggalkan budaya gosip dan liannya? lalu ciptakan suka cita, kedamaian, kebersamaan, dan salin menjaga antara sesama Orang Asli Papua, ( OAP ).

Masalah yang kita hadapi saat ini jangan kita takut, raku tapi kita punya TUHAN yang pemilik hidup saya dan kita semua akan selalu menjaga dan melindungi maka kami akan hidup dengan baik.

Bersatu adalah kekuatan, bersatu adalah modal, bersatu adalah harapan, bersatu adalah penentu, dan bersatu merebut masa depan negeri sendiri.

Ketika ada bersatu, semua orang diuntungkan. Orang – orang bersama – sama dapat melakukan lebih banyak dari pada setiap orang yang bekerja sendiri – sendiri. TUHAN menciptakan kita untuk hidup bersatu dengan Dia dan dengan orang lain.

Selamat membaca sahabat – sahabatku TUHAN YESUS memberkati kita semua.

Wamena, 18 September 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : YULI
Sumber :

Berita Terkait

Pemuda Gereja Diharapkan Membudayakan Baca Buku
Makna Natal & Cinta yang Tulus Senator Nelson Wenda Bagi Anak-Anak Terpingirkan
Jadilah Garam dan Terang
Forum Rakyat Indonesia Unggul: Refleksi Akhir Tahun 2024, Mengurai Benang Kusut Problematika & Meraih Masa Depan Indonesia Unggul 2045
Peran Pemerintah sebagai Solusi atas Konflik di Kabupaten Lani Jaya
Bahtera Penjual Angin: Humor Gus Dur Mencubit HMI
Mengapa Yesus Lahir di Dunia
Politik dan Natal di Tanah Papua

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:32 WIB

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Januari 2025 - 09:34 WIB

Merawat Kebersamaan Untuk Berbagi Kebaikan, Milad Perdana IKA Fakultas Hukum Unkhair 

Senin, 20 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gunung Lewotobi Kembali Muntahkan Abu Vulkanik, 7 Desa Waspada Banjir Lahar

Senin, 20 Januari 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Tidore Terima Penghargaan Daerah Pelopor Transformasi Digital

Senin, 20 Januari 2025 - 13:18 WIB

PT. Wanatiara Persada Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Program Insentif Nakes

Senin, 20 Januari 2025 - 12:02 WIB

Pedagang Keluhkan, Sampah dan Drainase di Pasar Barito Ternate

Minggu, 19 Januari 2025 - 16:05 WIB

Mahalnya Harga Sewa Lapak, Pedagang Pasar Barito Ternate Terbebani

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:57 WIB

Tanggapan Komunitas Law Fighters terhadap Putusan Tipikor 300 Triliun, Et Ipsa Scientia Potestas 

Berita Terbaru

Daerah

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:32 WIB