DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak para mahasiswa menjadi pelurus bangsa. Karena arah perjalanan bangsa telah banyak dibelokkan.
“Generasi muda jangan hanya jadi penerus bangsa tetapi yang terpenting adalah jadi pelurus. Kalau cuma penerus yang terjadi ya seperti sekarang, meneruskan yang semuanya, termasuk meneruskan yang rusak,” kata LaNyalla saat audiensi dengan Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Ruang Kerja Ketua DPD RI, Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Delegasi KMHDI yang hadir antara lain Ketua Presidium KMHDI I Putu Yoga Saputra, Sekjen KMHDI I Wayan Darmawan, Bendahara Umum Putu Asrinidevy, Lira Hartami (Ketua Bidang Litbang), Deni Krisnandi (Ketua Bidang Sosmas), Gede Bayu Pangestu AW (Bid. Organisasi), Ni Luh Putri Sekarini dan Ni Ketut Kahar Tunjung (anggota).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut LaNyalla, kerusakan bangsa ini demikian parah, sehingga perlu pembenahan secara fundamental, tidak boleh hanya bersifat kuratif dan karitatif.
“Persoalan utamanya adalah kita telah meninggalkan Pancasila sebagai dasar bangsa ini. Kalian semua tahu Pancasila tetapi tanyakan pada diri sendiri, juga lihat di sekitar, apakah dihayati dan dilaksanakan? Semakin ke sini Pancasila tidak dimaknai dan diresapi. Hanya jadi persyaratan saja,” kata LaNyalla.
Dilanjutkannya, secara sistem demokrasi sistem ekonomi bangsa ini sudah berubah menjadi negara yang sekuler, liberal dan kapitalis. Sehingga tidak heran jika tujuan negara ini untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak tercapai
“Kita sudah mempunyai demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila. Itu sudah sangat tepat, sesuai watak asli bangsa ini. Namun kemudian diganti begitu saja saat Amandemen Konstitusi 1999 sampai 2002. Di situlah awal persoalannya,” ucap LaNyalla.
“Makanya dalam berbagai kesempatan saya selalu suarakan adanya pelurusan Konstitusi. Bahwa Undang-Undang Dasar Naskah Asli 1945 harus disempurnakan namun tidak boleh diubah total menjadi tidak nyambung lagi dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan nilai dasar bangsa ini,” papar dia.
Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifudin, yang mendampingi LaNyalla menambahkan jika mahasiswa tidak mempunyai kesadaran kolektif untuk membuat perubahan bagi negara ini, kondisi bangsa juga tidak akan berubah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya