DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Peletakan batu pertama (groundbreaking) Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) baru saja dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (21/9/2023).
Pembangunan hotel ini dimodali oleh para investor yang tergabung dalam konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan dipimpin oleh Sugianto Kusuma alias Aguan.
Aguan merupakan sosok dibalik kesuksesan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, Agung Sedayu Group (ASG).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aguan mendirikan ASG dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971, sebagaimana dikutip dari situs resminya, Minggu (24/9/2023).
ASG mulai dikenal di pasar properti Indonesia hanya melalui perbincangan dari mulut ke mulut. Hal ini berlangsung dalam kurun waktu 10 tahun pertama.
Meski demikian, inilah yang membuat perusahaan tersebut berkembang pesat hingga mampu memperluas jangkauan pelanggan dan mitra usaha.
Pada tahun 1991, Aguan beserta jajarannya berhasil meraih kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia. Ini menandakan keberhasilan Aguan dalam menunjukkan ASG sebagai perusahaan properti papan atas.
Kesuksesan tersebut segera diikuti dengan kesuksesan lainnya dengan pengembangan beberapa kawasan residensial dan komersial berskala besar seperti Taman Palem seluas 200 hektar dan beberapa apartemen gedung tinggi.
Berkat tangan dingin Aguan, ASG juga berhasil terhindar dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998 silam. Berbeda dengan perusahaan pengembang lainnya, ASG justru mampu mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pengembang ternama di masa krisis.
Sejak itu, ASG semakin gencar menggarap proyek-proyek baru, termasuk proyek revolusioner Kelapa Gading Square, kawasan dengan konsep one-stop-living yang dikenal sebagai salah satu hunian elit Jakarta.
Baru-baru ini, ASG milik Aguan ini juga andil dalam proses pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Proyek ini digarap bersama perusahaan ternama lainnya, Salim Group.
Masih berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, proyek ini kembali digarap usai berhasilnya proyek pembangunan PIK1 yang dipegang kedua grup.
PIK2 sendiri merupakan proyek pengembangan kawasan besar-besaran yang luasnya mencapai sekitar 2.650 hektar. Rencananya kawasan PIK2 ini akan dibangun menjadi pusat kekuatan ekonomi yang memiliki daya tarik bagi peluang dan investasi dalam berbagai pengembangan properti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULI |
Sumber | : DETIKPROPERTI |