DETIKINDONESIA.ID, SORONG- Bupati Kabupaten Maybrat Drs. Bernard Sagrim, M.M membuka Konferensi Daerah (Konferda) III Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI Tanah Papua di Kota Sorong Provinsi Papua Barat, dengan tema “Merajut kembali semangat gotong royong demi mewujudkan cita-cita revolusi 1945 di gedung Keik Malamoi. Selasa (22/11/2021).
Konferda ini diikuti oleh sebanyak 11 perwakilan DPC GMNI Kabupaten/Kota se-Tanah Papua yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Mengawali sambutannya, Bupati Kabupaten Maybrat Drs. Bernard Sagrim, M.M mengucapkan selamat melaksanakan Konferda ke-III kepada segenap komponen GMNI Tanah Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Bernard mengajak seluruh kader GMNI Tanah Papua untuk terus berjuang bersama dan bekerja keras dalam pembangunan Daerah.
“Kita jangan cepat puas dengan capaian yang telah dicapai selama ini. Kita harus berperan bersama dan bekerja keras untuk membangun Daerah,” tuturnya.
Bupati Sagrim juga meminta para kader agar dapat mengimplementasikan paham Marhaenisme dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan demikian, Bupati optimis GMNI mampu bersaing dalam membangun daerah dan menghasilkan perubahan di era pandemi Covid-19 ini.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Bernard, menyampaikan bahwa GMNI harus memberikan kontribusi yang positif, misalnya mengkaji UU No 21 tahun 2001 tentang Otsus provinsi Papua yang juga diperkuat dengan peraturan pemerintah No 106 dan 107 tentang otonomi khusus.
“Sekiranya GMNI bisa mengkaji dalam konferensi ini, apa saja kontribusi dan masukan sehingga implementasi UU Otsus ini bisa dilaksanakan dengan baik, terutama terkait dengan kedaulatan hak hak orang asli Papua,” ungkap Bernard.
Saya berharap ade ade mahasiswa bangkit, baik yang dimotorik oleh GMNI maupun kelompok Cipayung untuk berkolaborasi sehingga mengkritisi persoalan persoalan Daerah terkait implementasi otonomi khusus (Otsus) di Tanah Papua, Seusai bersambutan Bupati Bernard Sagrim memberikan bantuan kepada Panitia Komferda senilai Rp100.000.000,00 ( seratus juta rupiah) sekaligus membuka Konferda III GMNI Tanah Papua.
Sementara itu Ketua umum DPP GMNI, Imanuel Chayadi mengatakan kita bicara nasionalisme itu dari Sabang sampai Merauke, Nasionalisme itu tidak sekedar ucapan saja tetapi ada hal yang harus ditempu misalnya, harus ada demokrasi dalam hal ekonomi dan juga politik. Seluruh masyarakat Indonesia punya akses terhadap hal itu, punya akses terhadap ekonomi dan punya akses terhadap politik.
Kalau berbicara soal Nasionalisme, musuhnya yaitu transnasionalisme. Ideologi ideologi transnasional itu sangat banyak, baik yang berlandaskan agama, suku, ras ataupun secara politik ekonomi.
Kita harus menelaah kenapa dengan mudah ideologi transnasional masuk, tidak harus dengan cara cara represif tetapi dengan membuka dialog.
Kita dituntut untuk hidup di tengah masyarakat dalam kaderisasi kaderisasi GMNI jadi kita semua turut mengalami apa yang dirasakan oleh masyarakat, itu yang buat GMNI bedah dengan organisasi organisasi lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya