“Inilah potret petani yang tidak memiliki lahan sendiri. Jika siklus ini tidak kita ubah, maka kemiskinan akan terus membelenggu kelompok ini,” tegasnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemkab Sragen tengah merancang program tambahan subsidi bagi petani berupa pupuk, pestisida, dan penyediaan sumur sibel. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani.
“Selama ini bantuan pertanian cenderung tidak merata. Tahun ini petani A yang menerima, tahun depan ganti ke petani B. Kita ingin semua bisa merasakan manfaat setiap tahunnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati juga menekankan pentingnya edukasi tentang keselamatan saat pengendalian hama. Ia menyebut, dalam satu tahun terakhir terdapat sekitar 12 kasus kecelakaan petani akibat penggunaan arus listrik untuk membasmi tikus.
“Profesi petani penuh pengorbanan. Mereka bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga penopang ketahanan pangan kita. Keselamatan harus menjadi prioritas,” pesannya.
Sebagai langkah konkret, Perum Bulog telah mendirikan Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran. Fasilitas ini diharapkan menjadi solusi penyerapan hasil panen, terutama saat harga gabah anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : SRAGENKAB.GO.ID |
Halaman : 1 2