DETIKINDONESIA.CO,ID, Sragen – Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (KP RANWAL RPJMD) Tahun 2025–2029 digelar di Aula Kantor Terpadu Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sragen pada Selasa (18/3/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari kepala OPD, anggota DPRD, camat, kepala desa, tokoh agama dan masyarakat, aktivis, pegiat lingkungan hidup, organisasi dan asosiasi, hingga lembaga keswadayaan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyoroti strategi pembangunan daerah guna mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan selama lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen tergolong baik, terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang lebih rendah dibandingkan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan tingkat nasional. Namun, tingkat kemiskinan di Sragen masih tertinggi dibanding rata-rata Jateng dan nasional,” terangnya.
Bupati Sigit menjelaskan bahwa secara teori, IPM dan angka kemiskinan memiliki hubungan terbalik—semakin tinggi IPM, maka angka kemiskinan seharusnya semakin rendah. Namun, korelasi tersebut tidak terjadi di Sragen, sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait penyebabnya.
“Sebaran kemiskinan ada di 61 desa. Kami berencana menangani 20 desa setiap tahunnya agar bisa bergerak secara mikro dengan hasil yang lebih berdampak. Dengan fokus pada area tertentu, diharapkan penanganan kemiskinan lebih efektif,” tegasnya.
8 Program Unggulan untuk Pengentasan Kemiskinan
Upaya pengentasan kemiskinan di Sragen sejalan dengan delapan program unggulan (PROGUL) yang telah disesuaikan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sragen untuk periode 2025–2030, antara lain:
- Realokasi beasiswa untuk sekolah dan perguruan tinggi, terutama bagi pendidikan vokasi, guna menyiapkan lulusan SMK yang kompeten dan siap kerja.
- Program “Work with Society”, di mana setiap hari Jumat ASN Pemkab Sragen turun ke lapangan untuk menyelesaikan isu kesehatan, lingkungan, dan kebersihan.
- Pemetaan interaktif real-time, yang memungkinkan masyarakat mendeteksi dan melaporkan sebaran rumah tangga miskin serta infrastruktur yang rusak.
- Pengembangan konsep pasar multi-purpose, dengan membangun fasilitas tambahan seperti sarana olahraga dan kafe di atas pasar guna menarik lebih banyak pengunjung.
- Pemberian bantuan tahunan untuk petani, seperti benih dan pestisida, dengan menyesuaikan regulasi dari pemerintah pusat.
- Pengembangan sektor pariwisata, dengan inovasi baru yang menarik wisatawan agar mau kembali berkunjung ke Sragen.
- Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, afirmasi PBB bagi guru dan masyarakat berpenghasilan rendah, serta bantuan sosial bagi lansia, janda/duda dengan tanggungan, dan penyandang disabilitas yang tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
- Super Village, yakni program transformasi desa miskin menjadi desa maju.
Selain itu, Bupati Sigit juga mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan dengan memberdayakan masyarakat usia produktif dari keluarga miskin untuk bekerja di luar negeri, agar memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
Pandangan Bappeda Jateng
Kepala Bidang Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi Pembangunan (Kabid P2MP Bappeda) Provinsi Jateng, Yusmanto, turut memberikan sambutan terkait tingginya angka kemiskinan di Sragen.
“Sragen merupakan sentra pertanian, sehingga tenaga kerja terserap paling banyak di sektor ini. Namun, karena tarif upah di sektor pertanian relatif rendah, maka tingkat kemiskinan tetap tinggi,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya