Kabid P2MP Bappeda Jateng juga mengapresiasi para petani yang tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian alam, meski berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.
“Pengeluaran masyarakat Sragen relatif rendah, karena banyak yang memanfaatkan hasil kebun sendiri untuk konsumsi harian. Hal ini membuat angka belanja mereka rendah, yang berpengaruh terhadap indikator kemiskinan,” lanjutnya.
Selain itu, Yusmanto mengungkapkan bahwa 10% angka pengangguran di Jateng berasal dari lulusan SMK, sehingga perlu ada evaluasi lebih lanjut terhadap sistem pendidikan dan penjurusan yang tersedia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada Program 1.000 Desa Wisata dari Gubernur Luthfi. Sragen bisa mengajukan destinasi wisata untuk masuk dalam program ini,” tuturnya.
Sebagai dukungan terhadap program tersebut, pemerintah juga akan mengembangkan pelatihan bagi 1.000 influencer guna mempromosikan sektor pariwisata Jateng, termasuk Sragen, melalui media sosial.
“Yang tak kalah penting adalah pembaruan data di KK dan KTP. Banyak individu yang sebenarnya telah menempuh pendidikan tinggi, tetapi masih tercatat sebagai lulusan SD dalam data resmi. Hal ini menyebabkan IPM Sragen sulit meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada angka kemiskinan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2