“Anak-anak selama Bulan Ramadhan ini kita fokuskan untuk Syahrul Qur’an, hari-hari diisi dengan mengaji,” ucapnya.
Meskipun Ponpes Dimsa bukan pondok tahfidz, capaian santri-santrinya cukup membanggakan, dengan rata-rata hafalan mencapai 5 sampai 20 juz dalam waktu 35 hari. Target awal yang ditetapkan oleh pengurus ponpes adalah 5 juz per santri, namun para siswa berhasil melampaui ekspektasi.
“Ini adalah malam yang menggembirakan karena anak-anak kita mampu mempersembahkan mahkota bagi kedua orangtuanya, semoga anak-anak tidak hanya membahagiakan kita di dunia namun juga di akhirat,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di hari terakhir sebelum para santri menjalani libur panjang, Ustadz Ali Rosyidi berpesan agar tradisi menghafal dan membaca Al-Qur’an yang telah dijalankan di pondok tetap dilanjutkan di rumah masing-masing.
Baca Juga : Kolaborasi dengan UMKM, PSHT Kobaret Soloraya Bagikan 1.000 Takjil di Bulan Ramadan
“Semoga liburan ini menjadi kesempatan anak-anak untuk berkhidmat kepada orangtuanya,” harapnya.
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : RRI.CO.ID |
Halaman : 1 2